Blackberry device ini alat yang dapat membantu Anda agar bisa selalu terhubung dengan global news and network. Anda pasti sudah tahu, kalau Blackberry ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan ponsel biasa. Ada kekuranganya juga sih, terutama buat saya....(biasanya harga blackberry lebih mahal). Saya tidak akan membahas soal harganya, disini saya cuma mau menerangin keunggulan blackberry dibanding ponsel biasa.
Kelebihan Blackberry Vs Ponsel Biasa antara lain :
1. Bisa mengirim email dan menerima email sebanyak-banyaknya dengan satu harga.
2. mengirim email semudah mengirim dan menerima sms, dan tidak perlu ada tambahan biaya.
3. Email sifatnya lebih formal utk bagi orang yang berbisnis, sehingga surat - menyurat lebih mudah dan terpercaya.
4.Bisa melakukan browsing ringan internet, selama website tdk terlalu berat bisa.
5. Bisa menerima RSS dengan bantuan software Vigo.
6. Dapat melakukan chating dengan berbagai macam media baik YM,Gtalk,Blackberry Messengger.
7.Chatting dengan rekan or teman yang ada diluar negeri or dimana pun dengan gratis dan realtime.Dan hasil pembicaran bisa lsg dikirim melalui email jika memang berhubungan dengan bisnis or yang lain2.
8. Untuk pelanggan individu paket nya disebut BIS , harga cukup terjangkau berkisar dari 150-200 rb/bln
9. Operator yang telah mendukung Indosat,(Matrix,Mentari),XL (pascabayar),T-Sel (Halo,simpati)
10. Bisa digunakan sebagai GPS .
11. Telah didukung teknologi wifi = sehingga jika kita berpergian keluar negeri bisa menerima email dan mengirim email gratis melalui hot-spot ( roaming Muahal bok)
12. Kita bisa mengikuti milis yang kita sukai.sesuai hobby, jadi kita bisa bertemu dengan orang yang mempunyai hobby sama dengan kita.
13. Fungsi Telp ,dan organizer sama baiknya dengan smartphone sekelas nokia or WM6
14. Dan bila kita sering menerima email dan selama ini kita harus membuka laptop,connect network dulu hanya utk mengetahui jawaban dari rekan bisnis or yg lain, hal ini bisa dipermudah karena, begitu server terima langsung di push di unit tersebut dengan delay krg lebih 20 menit tergantung jaringan.
15. Kemudian jika kita mengirim sms hanya terbatas 160 Karakter kalau email mau 1000 karakter or 5000 karakter bebas dan tidak bayar lagi.
16. Mempunyai blackberry seperti mempunyai dunia sendiri, plus nya adalah kita tidak menganggu orang disekitar kita , negatifnya ya lebih cuek dengan lingkungan kita hehehe.
17.Dan hanya dengan menggunakan blackberry device anda baru bisa meresakan semua manfaat tersebut, karena bila menggunakan hp merk lain dan menggunakan blackberry connect tidak semua fungsi bisa berjalan.
Kamis, 30 Desember 2010
Menghapus Aplikasi Bawaan pada Ponsel Android
PONSEL pintar berbasis sistem pengoperasian (operating system/OS) Android biasanya kaya aplikasi bawaan (pre-installed). Masalahnya, jika Anda tak memerlukan salah satu atau lebih aplikasi bawaan ini, Anda tak bisa dengan cepat menghapusnya, atau menggantinya dengan aplikasi lain yang Anda butuhkan.
Pabrikan ponsel biasanya melakukan penyesuaian atas Android OS untuk ditanam pada ponselnya, agar gadget dari pabrikan itu memiliki keunikan dibanding ponsel berbasis Android keluaran pabrikan lain. Di samping itu, penyesuaian dilakukan untuk memasukkan aplikasi-aplikasi dari pihak ketiga ke dalam ponsel.
Satu hal yang tak dipahami kebanyakan pengguna ponsel Android adalah aplikasi-aplikasi itu ditanam langsung ke tubuh Android OS, bukan pada kartu memori di ponselnya. Artinya, jika Anda mau menghapus aplikasi bawaannya, Anda akan menghadapi pesan bahwa permintaan Anda ditolak atau Anda tak diizinkan melakukannya. Anda perlu lebih dulu mendapatkan izin untuk melakukan perubahan pada area di mana aplikasi-aplikasi itu tertanam.
Untuk mengakses area pada Android OS di mana aplikasi-aplikasi bawaannya tersimpan, Anda perlu melakukan penelusuran (rooting). Pada dasarnya, proses rooting pada ponsel Android memberi Anda akses Super-User (SU) ke Android OS, yang memungkinkan melakukan perubahan di mana Anda tak memerlukan izin untuk itu. Perubahan itu termasuk untuk menginstal aplikasi pihak ketiga yang memerlukan akses penelusuran. Proses rooting ini cukup merepotkan.
Namun, salah satu opsi yang Anda miliki sebagai pengguna ponsel pintar Android adalah menghentikan dan menyembunyikan aplikasi-aplikasi bawaan Android yang tak Anda butuhkan dan tak bisa Anda hapus, tanpa melakukan rooting.
Untuk itu hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghapus semua widget dan pintasan ke aplikasi yang Anda mau sembunyikan dari main screen di ponsel Anda. Caranya, Anda cukup mengetuk dan menahan sambil menggeser widget/ pintasan itu ke ikon tempat sampah. Selanjutnya, unduh dan instal aplikasi yang dinamai Advanced Task Killer. Aplikasi Android ini memungkinkan Anda meniadakan proses-proses (program running) pada aplikasi-aplikasi yang tak Anda gunakan. Anda juga bisa melakukan set-up aplikasi untuk melenyapkan secara otomatis aplikasi Android yang tak Anda perlukan ketika ponsel Android Anda melakukan booting.
Jika Anda sudah selesai dengan proses di atas, maka Anda tak akan melihat lagi aplikasi-aplikasi yang tak Anda gunakan pada drawer aplikasi Android OS Anda.
Nah, selanjutnya, Anda bisa melakukan uninstal aplikasi bawaan (yang tak diproteksi) dari OS Android, tanpa harus melakukan rooting yang cenderung merepotkan. Namun, untuk itu Anda perlu lebih dulu mengunduh dan menginstal aplikasi gratisan dari Android Market. Silakan masuk ke Android Market, unduh dan instal program yang dinamai ’uninstaller’.
Jika program itu sudah terinstal di ponsel Anda, maka program tersebut akan menampilkan aplikasi-aplikasi yang telah terinstal pada ponsel Anda dan opsi untuk menghapus aplikasi bawaan Android yang tak terproteksi dari ponsel Anda.
Ingat, satu-satunya alasan yang Anda butuhkan untuk menghapus aplikasi-aplikasi bawaan itu adalah mengurangi muatan pada kartu memori di ponsel Anda. ayo
Pabrikan ponsel biasanya melakukan penyesuaian atas Android OS untuk ditanam pada ponselnya, agar gadget dari pabrikan itu memiliki keunikan dibanding ponsel berbasis Android keluaran pabrikan lain. Di samping itu, penyesuaian dilakukan untuk memasukkan aplikasi-aplikasi dari pihak ketiga ke dalam ponsel.
Satu hal yang tak dipahami kebanyakan pengguna ponsel Android adalah aplikasi-aplikasi itu ditanam langsung ke tubuh Android OS, bukan pada kartu memori di ponselnya. Artinya, jika Anda mau menghapus aplikasi bawaannya, Anda akan menghadapi pesan bahwa permintaan Anda ditolak atau Anda tak diizinkan melakukannya. Anda perlu lebih dulu mendapatkan izin untuk melakukan perubahan pada area di mana aplikasi-aplikasi itu tertanam.
Untuk mengakses area pada Android OS di mana aplikasi-aplikasi bawaannya tersimpan, Anda perlu melakukan penelusuran (rooting). Pada dasarnya, proses rooting pada ponsel Android memberi Anda akses Super-User (SU) ke Android OS, yang memungkinkan melakukan perubahan di mana Anda tak memerlukan izin untuk itu. Perubahan itu termasuk untuk menginstal aplikasi pihak ketiga yang memerlukan akses penelusuran. Proses rooting ini cukup merepotkan.
Namun, salah satu opsi yang Anda miliki sebagai pengguna ponsel pintar Android adalah menghentikan dan menyembunyikan aplikasi-aplikasi bawaan Android yang tak Anda butuhkan dan tak bisa Anda hapus, tanpa melakukan rooting.
Untuk itu hal pertama yang perlu dilakukan adalah menghapus semua widget dan pintasan ke aplikasi yang Anda mau sembunyikan dari main screen di ponsel Anda. Caranya, Anda cukup mengetuk dan menahan sambil menggeser widget/ pintasan itu ke ikon tempat sampah. Selanjutnya, unduh dan instal aplikasi yang dinamai Advanced Task Killer. Aplikasi Android ini memungkinkan Anda meniadakan proses-proses (program running) pada aplikasi-aplikasi yang tak Anda gunakan. Anda juga bisa melakukan set-up aplikasi untuk melenyapkan secara otomatis aplikasi Android yang tak Anda perlukan ketika ponsel Android Anda melakukan booting.
Jika Anda sudah selesai dengan proses di atas, maka Anda tak akan melihat lagi aplikasi-aplikasi yang tak Anda gunakan pada drawer aplikasi Android OS Anda.
Nah, selanjutnya, Anda bisa melakukan uninstal aplikasi bawaan (yang tak diproteksi) dari OS Android, tanpa harus melakukan rooting yang cenderung merepotkan. Namun, untuk itu Anda perlu lebih dulu mengunduh dan menginstal aplikasi gratisan dari Android Market. Silakan masuk ke Android Market, unduh dan instal program yang dinamai ’uninstaller’.
Jika program itu sudah terinstal di ponsel Anda, maka program tersebut akan menampilkan aplikasi-aplikasi yang telah terinstal pada ponsel Anda dan opsi untuk menghapus aplikasi bawaan Android yang tak terproteksi dari ponsel Anda.
Ingat, satu-satunya alasan yang Anda butuhkan untuk menghapus aplikasi-aplikasi bawaan itu adalah mengurangi muatan pada kartu memori di ponsel Anda. ayo
Keunggulan dan Kelemahan Windows 7
Windows 7 versi beta (uji coba) telah terilis dan dikabarkan akhir tahun ini atau awal tahun 2010 versi finalnya akan muncul. Sebenarnya, Windows 7 merupakan anak turunannya dari Windows Vista. Dimana tidak terlalu mencolok perubahannya. Sedangkan kalo perubahan dari Windows 2000 ke XP, maupun XP ke Windows Vista, terjadi perubahan total.
Dan yang menjadi pertanyaan disini, apa sih keunggulan dan kelemahan windows 7 yang merupakan produk sistem operasi dari microsoft itu dari versi-versi windows sebelumnya??
Kelebihan :
1. proses boot/shut down lebih cepat
2. konsumsi daya CPU, hard disk (HD) dan memori yang dibutuhkan system service lebih sedikit
3. Mengoptimisasi prefetching baik untuk HD maupun SSD
4. Tampilan Lebih bagus dari segi 3 demensinya yang menonjol
5. Fitur sekurity yang benar-benar ketat.
Kelemahan / Kekurangan :
1. Beberapa aplikasi belum bisa beroperasi di Windows 7
2. Bug pada Windows Player 12
3. Ada hardware yang bisa langsung dikenali di Vista, tapi tidak di Windows 7
4. Susah memaksa software yang sebelumnya bisa dipaksakan diinstall di Vista, juga dipasang di Windows 7
Namun karena yang muncul sekarang masih merupakan versi uji coba, sehingga masih terdapat banyak kekurangan. ”Tampilannya mendekati Windows Vista dan terlihat lebih hidup. Tetapi untuk secara keseluruhan memang belum bisa dinilai, karena versi finalnya belum keluar.
Dan yang menjadi pertanyaan disini, apa sih keunggulan dan kelemahan windows 7 yang merupakan produk sistem operasi dari microsoft itu dari versi-versi windows sebelumnya??
Kelebihan :
1. proses boot/shut down lebih cepat
2. konsumsi daya CPU, hard disk (HD) dan memori yang dibutuhkan system service lebih sedikit
3. Mengoptimisasi prefetching baik untuk HD maupun SSD
4. Tampilan Lebih bagus dari segi 3 demensinya yang menonjol
5. Fitur sekurity yang benar-benar ketat.
Kelemahan / Kekurangan :
1. Beberapa aplikasi belum bisa beroperasi di Windows 7
2. Bug pada Windows Player 12
3. Ada hardware yang bisa langsung dikenali di Vista, tapi tidak di Windows 7
4. Susah memaksa software yang sebelumnya bisa dipaksakan diinstall di Vista, juga dipasang di Windows 7
Namun karena yang muncul sekarang masih merupakan versi uji coba, sehingga masih terdapat banyak kekurangan. ”Tampilannya mendekati Windows Vista dan terlihat lebih hidup. Tetapi untuk secara keseluruhan memang belum bisa dinilai, karena versi finalnya belum keluar.
Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Berikut pengertian-pengertian mengenai sistem informasi akuntansi (SIA) :1. Wilkinson (1991)
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997)
Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
(di ambil dari http://blog.re.or.id/definisi-sistem-informasi-akuntansi.htm)
Alasan Mempelajari SIA:
1.
Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
2.
SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi tersebut.
3.
Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA :
1.
Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan.
2.
Bagaiomana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi pengambilan keputusan
3.
Bagaiaman caranya menjamin realbilitas, keakuratan dan ketcepatan data dan informasi yang disajikan.
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997)
Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.
(di ambil dari http://blog.re.or.id/definisi-sistem-informasi-akuntansi.htm)
Alasan Mempelajari SIA:
1.
Karena Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
2.
SIA digunakan untuk melakukan kontrol terhadap Aset yang dimiliki organisasi tersebut.
3.
Menyiapkan data data keuangan dan non keuangan untuk menjadi informasi yang akurat guna pengambilan keputusan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mempelajari SIA :
1.
Bagaimana mengumpulkan data dan mengkaitkannya dengan aktivitas organisasi/perusahaan.
2.
Bagaiomana caranya menyalurkan data, informasi sehingga berguna bagi pengambilan keputusan
3.
Bagaiaman caranya menjamin realbilitas, keakuratan dan ketcepatan data dan informasi yang disajikan.
Sejarah Sistem Informasi Akuntansi
SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis.
Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian
dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan. Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem
akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata
secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Diperkenalkannya variable costing untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang disajikan dalam neraca dan dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara
rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan
kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan
akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
TREND YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN
Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah:
1. Kemajuan teknologi informasi.
2. Implementasi just-in time (JIT) manufacturing.
3. Meningkatnya tuntutan mutu
4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya
daur hidup produk.
5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing.
Kemajuan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan dunia menjadi seperti kampung
saja (ditinjau dari sudut bisnis), batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas
dengan semakin meluasnya perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan bersifat
global dan tajam. Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Penciutan laba
memaksa manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam.
Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan 1924. Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan strategis.
Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian
dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan. Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem
akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata
secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen. Diperkenalkannya variable costing untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang disajikan dalam neraca dan dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara
rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan
kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan
akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini.
TREND YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN
Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah:
1. Kemajuan teknologi informasi.
2. Implementasi just-in time (JIT) manufacturing.
3. Meningkatnya tuntutan mutu
4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya
daur hidup produk.
5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing.
Kemajuan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan dunia menjadi seperti kampung
saja (ditinjau dari sudut bisnis), batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas
dengan semakin meluasnya perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan bersifat
global dan tajam. Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Penciutan laba
memaksa manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu bertahan dan berkembang. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam.
Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Siklus
Mungkin banyak dari anda para pembaca atau mahasiswa akuntansi yang masih belum memahami arti penting matakuliah Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Pernah saya bahas dalam tulisan saya sebelumnya (tautan), mengenai bagaimana SIA harus diajarkan dalam perkuliahan. Dalam tulisan kali ini, saya akan membahas isi kuliah SIA dan apa yang seharusnya dipelajari mahasiswa akuntansi dalam matakuliah ini, sehingga pada akhir kuliah, mahasiswa dapat mencapai sebuah kompetensi tertentu (dapat anda buka SAP SIA dan capaian kompetensi di tautan ini).
Coba anda bayangkan sebuah perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja, cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang harus anda habiskan?
Kemudian, bayangkan ketika anda harus mengelola data penjualan susu Indomilk misalnya. Bagaimana anda berencana untuk menyimpan dan mengelola data-data tersebut?
Permasalahan diatas dapat dijawab dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Apa itu Sistem Informasi Akuntansi, dapat anda baca di tautan ini. Cara mempelajari Sistem Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan siklus. Siklus yang pertama adalah siklus pengembangan sistem yaitu SDLC (System Development Life Cycle), siklus kedua adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-neraca saldo-laporan keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku besar).
Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan sistem.
1. Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan), Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi), dan Post Implementation (Pascaimplementasi).
1.1 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan proyek (dapat anda buka di tautan ini).
1.2 Analysis (Analsis)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja Entitas dan bagaimana Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram. Selain itu, analisis mengenai pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi karakteristik kualitatif informasi (dapat cek di tautan ini). Untuk dapat memenuhi karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian, terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi (Application Control). Pembahasan mengenai kaitan SPI dan SIA dapat anda baca di tautan ini dan ini).
1.3 Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul, diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat terintegrasi antar siklus (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus transaksi).
1.4 Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi. Permasalahan yang biasa terhadi adalah penolakan karyawan atas sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, big-bang, dan lain sebagainya.
1.5 Pascaimpelementasi (Post Implementation)
Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala. Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.
2. Siklus Akuntansi
Akuntansi diawali dari munculnya transaksi yang kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan rugi-laba, posisi keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita dapat melakukan proses ini di computer? Anda dapat membacanya di tautan ini. Mungkin pengembang sistem akan kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan keuangan. Kuncinya ada dalam 3C (Chart of Account, Currency, Calendar).
3. Siklus Transaksi
Akuntansi memiliki siklus-siklus transaksi utama. Siklus transaksi ini adalah pengelompokan transaksi-transaksi yang sifatnya berulang dan keterjadiannya banyak. Kegunaan dari pengelompokan transaksi dalam siklus adalah memudahkan kegiatan operasi dan pembuatan laporan keuangan berbasis sistem. Contoh siklus transaksi adalah siklus pendapatan. Sebuah perusahaan pasti memiliki siklus pendapatan. Untuk perusahaan dagang,siklus pendapatan diawali dari pesanan pelanggan, penjualan, pengiriman. Transaksi ini akan terjadi berulang-ulang. Jika ada pelanggan yang mau beli, pasti akan memesan dahulu, kemudian melakukan transaksi pembayaran, dan pengiriman dilakukan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data menjadi informasi, siklus-siklus transaksi dapat dipisah per bagian (misalnya bagian penjualan), kemudian siklus-siklus tadi diintegrasikan untuk menghasilkan laporan keuangan.
Berikut ini saya unggah contoh aplikasi SIA menggunakan DBMS Microsoft Access. File dapat diunduh disini. File yang lebih mutakhir (aksesibilitas tombol lebih banyak, daftar sediaan lebih informatif) dapat diunduh disini. Karena WordPress tidak mendukung untuk mengunggah (upload) file berekstensi .mdb, maka saya ubah ekstensi ke .doc. Untuk menggunakannya, ubah ekstensi kembali ke mdb. Caranya, bila tersedia langsung di windows explorer, langsung rename (tombol F2) Aplikasi_SIA.doc jadi Aplikasi_SIA.mdb. Bila tidak tersedia di windows explorer, copy file ke direktori C:\. Kemudian, pilih run di start menu, ketik cmd, kemudian enter. Setelah prompt Ms.Dos muncul, masuk ke direktori C:\ (bila masih masuk ke subdirektori, ketik cd.. hingga keluar dari sub direktori). Setelah itu ketik rename Aplikasi_SIA.doc Aplikasi_SIA.mdb tekan enter.
Jika anda menggunakan Microsoft Access 2007, ketika pertama kali program ini dijalankan, akan muncul security warning, pilih options, pilih enable this content. Menu yang tersedia dalam aplikasi ini belum semuanya dapat diakses karena saya masih belum memiliki waktu untuk melanjutkan pengembangan aplikasi (versi terbaru dengan aksesibilitas tombol lebih banyak akan saya unggah secepatnya). Namun, aplikasi ini sudah cukup untuk menunjukkan automatisasi pencatatan transaksi, bagaimana transaksi diproses berbasis siklus, pengendalian aplikasi yang diterapkan dalam SIA, integrasi antar siklus sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dalam siklus penjualan, tombol yang dapat diakses hanya penjualan. Dalam siklus pembelian hanya tombol pembelian. Adapun tombol-tombol yang ditampilkan bertujuan untuk menunjukkan urutan siklus transaksi dalam perusahaan. Dalam siklus pengeluaran, tombol yang dapat diakses adalah pengeluaran. Dalam card, semua tombol dapat diakses, fungsi tab ini adalah tempat pengelolaan data master. Report dapat diakses semuanya.
Coba anda bayangkan sebuah perusahaan dagang (retail) seperti Carrefour. Perusahaan ini melakukan transaksi penjualan yang jumlahnya ribuan per hari dalam satu cabang, belum lagi transaksi-transaksi lain seperti penggajian. Sekarang, bayangkan bagaimana anda dapat membuat laporan keuangan untuk perusahaan ini, satu bulan saja, cukup rugi-laba, neraca, dan perubahan ekuitas, menggunakan kemampuan akuntansi keuangan yang anda pelajari di perkuliahan. Berapa bulan anda rencanakan untuk menjurnal transaksi-transaksi satu bulan di sebuah Carefour, berapa tahun untuk Carefour Jakarta? Berapa banyak sheet excel atau kertas yang harus anda habiskan?
Kemudian, bayangkan ketika anda harus mengelola data penjualan susu Indomilk misalnya. Bagaimana anda berencana untuk menyimpan dan mengelola data-data tersebut?
Permasalahan diatas dapat dijawab dengan menggunakan Sistem Informasi Akuntansi. Apa itu Sistem Informasi Akuntansi, dapat anda baca di tautan ini. Cara mempelajari Sistem Informasi Akuntansi yang paling baik adalah dengan menggunakan pendekatan siklus. Siklus yang pertama adalah siklus pengembangan sistem yaitu SDLC (System Development Life Cycle), siklus kedua adalah siklus akuntansi (transaksi-jurnal-buku besar-neraca saldo-laporan keuangan), dan siklus ketiga adalah siklus transaksi (siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus sumber daya manusia, dan siklus buku besar).
Pembahasan akan kita mulai dari siklus pengembangan sistem.
1. Siklus Pengembangan Sistem
Untuk dapat merancang sebuah Sistem Informasi Akuntansi, kita harus melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah Planning (Perencanaan), Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Implementation (Implementasi), dan Post Implementation (Pascaimplementasi).
1.1 Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan perencanaan mengenai SIA yang akan dibuat. Seberapa besar perubahan yang harus dibuat dari sistem awal, infrastruktur apa saja yang dibutuhkan, berapa besar cost pengembangan dan benefit yang nantinya akan dihasilkan. Hasil akhir dari tahap perencanaan ini adalah proposal proyek atau dokumen perencanaan proyek (dapat anda buka di tautan ini).
1.2 Analysis (Analsis)
Dalam tahap ini, pengembang sistem melakukan analsis mengenai data-data apa saja yang harus dikelola, informasi apa saja yang harus dihasilkan, apa saja Entitas dan bagaimana Relationshipnya. Hasil dari tahap ini adalah ER-Diagram. Selain itu, analisis mengenai pengendalian internal (internal control) juga perlu dilakukan. SIA sangat terkait dengan SPI (Struktur Pengendalian Internal), karena informasi yang dihasilkan dari SIA harus memenuhi karakteristik kualitatif informasi (dapat cek di tautan ini). Untuk dapat memenuhi karakteristik kualitatif informasi tersebut, SIA harus digunakan juga sebagai bagian dari SPI. Adapun komponen dari SPI adalah Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, Pengawasan (Monitoring). Dalam tahap Aktivitas Pengendalian, terdapat Pengendalian Umum (General Control) dan Pengendalian Aplikasi (Application Control). Pembahasan mengenai kaitan SPI dan SIA dapat anda baca di tautan ini dan ini).
1.3 Perancangan (Design)
Dalam tahap ini, pengembang sistem merancang SIA dalam DBMS (Database Management System). ER-Diagram dan Pengendalian atas risiko yang mungkin muncul, diterapkan dalam rancangan aplikasi menggunakan DBMS, sehingga akan menghasilkan aplikasi SIA. Bila lebih mutakhir, aplikasi SIA dapat dibuat terintegrasi antar siklus (akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya, siklus transaksi).
1.4 Implementasi (Implementation)
Dalam tahap ini, pengembang sistem mengimplementasikan SIA dalam organisasi. Permasalahan yang biasa terhadi adalah penolakan karyawan atas sistem baru (user resistance). Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini seperti phased in, parallel, direct, big-bang, dan lain sebagainya.
1.5 Pascaimpelementasi (Post Implementation)
Dalam tahap ini, sistem yang sudah diterapkan diperiksa secara berkala. Bugs-bugs yang muncul dibenahi, pemutakhiran field dalam table dilakukan jika terdapat transaksi atau data baru, atau pengelolaan konsistensi data.
2. Siklus Akuntansi
Akuntansi diawali dari munculnya transaksi yang kemudian dijurnal, jurnal diposting ke buku besar, kemudian dibuat neraca saldo, hasil dari neraca saldo ditampilkan dalam laporan rugi-laba, posisi keuangan (neraca), dan perubahan ekuitas. Bagaimana kita dapat melakukan proses ini di computer? Anda dapat membacanya di tautan ini. Mungkin pengembang sistem akan kebingungan, bagaimana cara memasukkan transaksi-transaksi ke laporan keuangan. Kuncinya ada dalam 3C (Chart of Account, Currency, Calendar).
3. Siklus Transaksi
Akuntansi memiliki siklus-siklus transaksi utama. Siklus transaksi ini adalah pengelompokan transaksi-transaksi yang sifatnya berulang dan keterjadiannya banyak. Kegunaan dari pengelompokan transaksi dalam siklus adalah memudahkan kegiatan operasi dan pembuatan laporan keuangan berbasis sistem. Contoh siklus transaksi adalah siklus pendapatan. Sebuah perusahaan pasti memiliki siklus pendapatan. Untuk perusahaan dagang,siklus pendapatan diawali dari pesanan pelanggan, penjualan, pengiriman. Transaksi ini akan terjadi berulang-ulang. Jika ada pelanggan yang mau beli, pasti akan memesan dahulu, kemudian melakukan transaksi pembayaran, dan pengiriman dilakukan.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data menjadi informasi, siklus-siklus transaksi dapat dipisah per bagian (misalnya bagian penjualan), kemudian siklus-siklus tadi diintegrasikan untuk menghasilkan laporan keuangan.
Berikut ini saya unggah contoh aplikasi SIA menggunakan DBMS Microsoft Access. File dapat diunduh disini. File yang lebih mutakhir (aksesibilitas tombol lebih banyak, daftar sediaan lebih informatif) dapat diunduh disini. Karena WordPress tidak mendukung untuk mengunggah (upload) file berekstensi .mdb, maka saya ubah ekstensi ke .doc. Untuk menggunakannya, ubah ekstensi kembali ke mdb. Caranya, bila tersedia langsung di windows explorer, langsung rename (tombol F2) Aplikasi_SIA.doc jadi Aplikasi_SIA.mdb. Bila tidak tersedia di windows explorer, copy file ke direktori C:\. Kemudian, pilih run di start menu, ketik cmd, kemudian enter. Setelah prompt Ms.Dos muncul, masuk ke direktori C:\ (bila masih masuk ke subdirektori, ketik cd.. hingga keluar dari sub direktori). Setelah itu ketik rename Aplikasi_SIA.doc Aplikasi_SIA.mdb tekan enter.
Jika anda menggunakan Microsoft Access 2007, ketika pertama kali program ini dijalankan, akan muncul security warning, pilih options, pilih enable this content. Menu yang tersedia dalam aplikasi ini belum semuanya dapat diakses karena saya masih belum memiliki waktu untuk melanjutkan pengembangan aplikasi (versi terbaru dengan aksesibilitas tombol lebih banyak akan saya unggah secepatnya). Namun, aplikasi ini sudah cukup untuk menunjukkan automatisasi pencatatan transaksi, bagaimana transaksi diproses berbasis siklus, pengendalian aplikasi yang diterapkan dalam SIA, integrasi antar siklus sehingga menghasilkan laporan keuangan. Dalam siklus penjualan, tombol yang dapat diakses hanya penjualan. Dalam siklus pembelian hanya tombol pembelian. Adapun tombol-tombol yang ditampilkan bertujuan untuk menunjukkan urutan siklus transaksi dalam perusahaan. Dalam siklus pengeluaran, tombol yang dapat diakses adalah pengeluaran. Dalam card, semua tombol dapat diakses, fungsi tab ini adalah tempat pengelolaan data master. Report dapat diakses semuanya.
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi
Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Atas Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagangan
Oleh andrigundar Pada hakekatnya perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba yang maksimum dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian, perusahaan dituntut untuk mengikuti perkembangan keinginan konsumen agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan meningkatkan pangsa pasarnya sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Dalam setiap perusahaan dagang, persediaan barang dagangan sangat berperan dalam menunjang jalannya perdagangan. Oleh karena itu para pengusaha atau pedagang tersebut harus dapat mengelola persediaannya dengan baik. Objek penelitian dalam pembahasan skripsi ini adalah manfaat sistem informasi akuntansi persediaan atas pengendalian internal persediaan barang dagangan pada Circle K Swalayan dan Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat sistem informasi akuntansi persediaan atas pengendalian internal persediaan barang dagangan. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem informasi akuntansi atas persediaan barang dagangan telah bermanfaat bagi perusahaan yaitu dengan dijalankannya unsur-unsur sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal atas persediaan barang dagangan telah dilaksanakan secara memadai, hal ini didukung dengan diterapkannya unsur-unsur pengendalian internal persediaan barang dagangan. Sistem informasi akuntansi persediaan bermanfaat atas pengendalian internal persediaan barang dagangan, hal ini dapat kita lihat dengan dilaksanakannya unsur-unsur sistem informasi akuntansi dan dilaksanakannya unsur-unsur pengendalian internal persediaan barang dagangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan bermanfaat atas pengendalian internal persediaan barang dagangan. Dari hasil penelitian, terdapat beberapa kelemahan beserta saran, yaitu sebaiknya dibentuk bagian internal audit di cabang Circle K Swalayan Bandung, formulir-formulir yang digunakan dalam menunjang setiap aktivitas pembelian hendaknya mencantunkan nomor urut tercetak termasuk formulir usulan order produk, dan prmuniaga yang akan meminta barang ke gudang sebaiknya menggunakan formulir permintan barang dagangan untuk dikeluarkan dari gudang.
SUMBER : http://dspace.widyatama.ac.id/handle/10364/1050
Oleh andrigundar Pada hakekatnya perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu memperoleh laba yang maksimum dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian, perusahaan dituntut untuk mengikuti perkembangan keinginan konsumen agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan meningkatkan pangsa pasarnya sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai. Dalam setiap perusahaan dagang, persediaan barang dagangan sangat berperan dalam menunjang jalannya perdagangan. Oleh karena itu para pengusaha atau pedagang tersebut harus dapat mengelola persediaannya dengan baik. Objek penelitian dalam pembahasan skripsi ini adalah manfaat sistem informasi akuntansi persediaan atas pengendalian internal persediaan barang dagangan pada Circle K Swalayan dan Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat sistem informasi akuntansi persediaan atas pengendalian internal persediaan barang dagangan. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa pelaksanaan sistem informasi akuntansi atas persediaan barang dagangan telah bermanfaat bagi perusahaan yaitu dengan dijalankannya unsur-unsur sistem informasi akuntansi. Pengendalian internal atas persediaan barang dagangan telah dilaksanakan secara memadai, hal ini didukung dengan diterapkannya unsur-unsur pengendalian internal persediaan barang dagangan. Sistem informasi akuntansi persediaan bermanfaat atas pengendalian internal persediaan barang dagangan, hal ini dapat kita lihat dengan dilaksanakannya unsur-unsur sistem informasi akuntansi dan dilaksanakannya unsur-unsur pengendalian internal persediaan barang dagangan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem informasi akuntansi persediaan bermanfaat atas pengendalian internal persediaan barang dagangan. Dari hasil penelitian, terdapat beberapa kelemahan beserta saran, yaitu sebaiknya dibentuk bagian internal audit di cabang Circle K Swalayan Bandung, formulir-formulir yang digunakan dalam menunjang setiap aktivitas pembelian hendaknya mencantunkan nomor urut tercetak termasuk formulir usulan order produk, dan prmuniaga yang akan meminta barang ke gudang sebaiknya menggunakan formulir permintan barang dagangan untuk dikeluarkan dari gudang.
SUMBER : http://dspace.widyatama.ac.id/handle/10364/1050
Apakah Manfaat Sistem Informasi
Manfaat Berwujud (tangible benefit)
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.
Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen.
Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan.
Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada.
Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.
Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka dengan implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup dikerjakan oleh satu orang saja.
Hal ini disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka setiap proses pembukuan dapat diproses langsung dari masing-masing bagian terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data.
Selain itu secara otomatis dengan penerapan SIA maka laporan-laporan keuangan dapat disajikan berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-entry.
Masalah penumpukan pasokan material produksi yang selama ini sering menjadi beban aktiva perusahaan dengan penerapan modul SCM (supply chain management) dalam sistem informasi yang dikembangkan sangat membantu memecahkan masalah tersebut.
Dengan dukungan SCM yang baik maka penumpukan stok material produksi dapat ditekan seminimal mungkin. Dimana perusahaan cukup memesan kepada para pemasok hanya pada saat mencapai batas minimum persediaan.
Harga yang didapat pun bisa sangat kompetitif karena diperoleh dari beberapa pemasok sehingga tentunya hal ini sangat menguntungkan perusahaan.
Penekanan pada jumlah tenaga kerja tentunya berdampak pada turunnya jumlah investasi perlengkapan yang harus diinvestasikan yang berdampak pula pada turunnya biaya pemeliharaan.
Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)
Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan.
Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak resistensinya, yaitu:
1. Peningkatan kepuasan konsumen
2. Misalkan Anda datang ke sebuah toko swalayan. Mana yang kira-kira akan Anda pilih sebagai tempat berbelanja, toko yang waktu antrian di kasirnya lebih singkat atau sebaliknya? Tentunya Anda akan memilih yang pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko kedua. Ternyata toko pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya. Peningkatan kepuasan karyawan
3. Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya. Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara manual atau dengan sistem pemasukan ulang data. Padahal jika misalkan perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan, dsb. Peningkatan mutu dan jumlah informasi
4. Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di masa depan. Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh. Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara otomatis oleh mesin komputer. Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
5. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut. Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat. Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing
6. Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu yang lama dengan berbagai format dan keperluannya. Untuk mencapai titik respon yang cepat dan tepat atas dinamika para pesaing maka diperlukan sistem informasi yang mampu mengumpulkan, menganalisis dan mengkompilasi informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di perusahaan. Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional
7. Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini? Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal tersebut dapat dicapai karena dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang baik. Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal
8. Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem jaringan komunikasi data elektronik yang handal juga. Dengan penerapan sistem informasi yang baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan efisien. Peningkatan mutu perencanaan
9. Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun apapun perencanaan yang akan dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi yang memadai dalam melaksanakannya. Jika tidak maka perencanaan tersebut dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi yang menjadi basisnya. Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau. Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.
Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.
Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen.
Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan.
Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada.
Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang, pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.
Contoh dari pengurangan jumlah sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Jika sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka dengan implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup dikerjakan oleh satu orang saja.
Hal ini disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka setiap proses pembukuan dapat diproses langsung dari masing-masing bagian terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data.
Selain itu secara otomatis dengan penerapan SIA maka laporan-laporan keuangan dapat disajikan berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-entry.
Masalah penumpukan pasokan material produksi yang selama ini sering menjadi beban aktiva perusahaan dengan penerapan modul SCM (supply chain management) dalam sistem informasi yang dikembangkan sangat membantu memecahkan masalah tersebut.
Dengan dukungan SCM yang baik maka penumpukan stok material produksi dapat ditekan seminimal mungkin. Dimana perusahaan cukup memesan kepada para pemasok hanya pada saat mencapai batas minimum persediaan.
Harga yang didapat pun bisa sangat kompetitif karena diperoleh dari beberapa pemasok sehingga tentunya hal ini sangat menguntungkan perusahaan.
Penekanan pada jumlah tenaga kerja tentunya berdampak pada turunnya jumlah investasi perlengkapan yang harus diinvestasikan yang berdampak pula pada turunnya biaya pemeliharaan.
Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)
Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan.
Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak resistensinya, yaitu:
1. Peningkatan kepuasan konsumen
2. Misalkan Anda datang ke sebuah toko swalayan. Mana yang kira-kira akan Anda pilih sebagai tempat berbelanja, toko yang waktu antrian di kasirnya lebih singkat atau sebaliknya? Tentunya Anda akan memilih yang pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko kedua. Ternyata toko pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya. Peningkatan kepuasan karyawan
3. Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya. Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara manual atau dengan sistem pemasukan ulang data. Padahal jika misalkan perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan, dsb. Peningkatan mutu dan jumlah informasi
4. Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang kuasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di masa depan. Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh. Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara otomatis oleh mesin komputer. Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen
5. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut. Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat. Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing
6. Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu yang lama dengan berbagai format dan keperluannya. Untuk mencapai titik respon yang cepat dan tepat atas dinamika para pesaing maka diperlukan sistem informasi yang mampu mengumpulkan, menganalisis dan mengkompilasi informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di perusahaan. Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional
7. Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini? Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal tersebut dapat dicapai karena dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang baik. Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal
8. Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem jaringan komunikasi data elektronik yang handal juga. Dengan penerapan sistem informasi yang baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan efisien. Peningkatan mutu perencanaan
9. Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun apapun perencanaan yang akan dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi yang memadai dalam melaksanakannya. Jika tidak maka perencanaan tersebut dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi yang menjadi basisnya. Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan
Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau. Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.
Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer
Pada awal abad ke 20 pemakaian komputer terbatas hanya untuk aplikasi akuntansi dan digunakan nama EDP yang merupakan aplikasi sistem informasi yang paling dasar dalam setiap perusahaan. Sekarang kita menggunakan istilah SIA untuk menggantikan EDP.
Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.
Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Fokus Baru Pada Informasi
Konsep penggunaan komputer untuk mendukung sistem informasi manajemen mulai diperkenalkan pada tahun 1964 oleh para pembuat komputer. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen.
Fokus Revisi Pada Pendukung Keputusan
Sementara SIM terus berkembang dalam menghadapi kelemahan-kelemahannya, muncul pendekatan baru dengan nama DSS, yaitu sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer.
Fokus Sekarang Pada Komunikasi
Penerapan OA (Office Automation) untuk memudahkan komunikasi dan peningkatan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor lainnya melalui penggunaan alat-alat elektronik.
Fokus Potensial Pada Konsultasi
Saat ini sedang berlangsung gerakan untuk menerapkan Kecerdasan Buatan (AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar dari AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia.
Definisi SIA :
Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
· SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
· SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
à Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
1. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
2. Berpegang pada prosedur yang relatif standar
3. Menangani data rinci
4. Berfokus historis
5. Menyediakan informasi pemecahan minimal
Perbedaan SIA dan SIM :
· SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan sedang
· SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
2 komponen SIA
- Spesialis Informasi
- Akuntan
Contoh SIA sebagai pusat informasi perusahaan :
Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Selanjutnya kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
1. Pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
2. Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dibedakan menjadi 2, yaitu :
- informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
- Informasi Akuntansi Manajemen, informasi yang berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.
Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu :
1. Sistem Akuntansi Biaya
2. Sistem Budgeting
Sistem Akuntansi Biaya
à Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan
Budgeting
à adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat untuk menolong manajer dalam perencanaan dan pengawasan
Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan :
1. Analisa Perilaku
2. Metode kuantitatif
3. Komputer
Analisa Perilaku
Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut.
Akuntan tidak harus menjadi seorang psikolog, tapi cukup untuk mengerti bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif.
Selain itu juga seorang akuntan harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
Metode Kuantitatif
Dalam menyusun informasi, seorang akuntan harus menggunakan metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut.
Komputer
Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer
Sistem Informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu sistem informasi perusahaan. Dalam suatu sistem informasi perusahaan, sistem informasi akuntansi merupakan suatu bagian dari sistem informasi yang lebih banyak berhubungan dengan data keuangan. Menurut Widjajanto (2002: 14), Akuntansi sebagai suatu sistem informasi mencakup kegiatan mengidentifikasi, menghimpun, memproses, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke berbagai pihak.
Tujuan utama dari akuntansi keuangan menurut Jogianto (1997: 54), adalah untuk menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan modal. Disamping itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak ekstern maupun intern perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan, maka sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.
Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak. Tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang menggunakan jaringan komputer yang sederhana dengan beberapa unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi yang terlalu rumit. Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan tekhnolgi dibidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi akuntansi.
Pada dasarnya perusahaan dapat mengoperasikan sistem informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer untuk menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu. Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan memiliki berbagai macam fungsi, antara lain fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, yang mencakup berbagai tingkatan dan jenis kegiatan. Disisi lain rumah sakit bersifat padat modal (memerlukan biaya besar), padat karya (memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah cukup banyak dimana sebagian besar tidak dapat digantikan dengan alat), serta padat teknologi (memerlukan berbagai alat dengan teknologi mutakhir). Dari sisi ekonomi Rumah Sakit pemerintah berfungsi ganda yakni fungsi sosial dan fungsi bisnis. Agar mampu melaksanakan fungsi tersebut Rumah Sakit harus memiliki sistem informasi yang relevan dan akurat, serta sumber daya manusia yang profesional.
Dengan adanya informasi yang relevan dan akurat diharapkan manajemen Rumah Sakit dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul melalui pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, terutama informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak baik intern maupun ekstern. Contoh pihak ekstern yang berkepentingan terhadap Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan adalah pemerintah daerah (PEMDA) Bangkalan sebagai pemberi dana bagi Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan kartosoedirdjo Bangkalan, dan pihak-pihak lain-lain yang memerlukan informasi yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Disamping pihak ekstern tersebut, pihak intern yaitu manajemen Rumah Sakit juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan.
Rumah Sakit daerah (RSD) Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan telah menggunakan komputer pada sistem informasi akuntansi keuangannya sejak Rumah Sakit berdiri, hanya saja penggunaan komputer tersebut terbatas pada pembuatan laporan, sedang penanganan proses dilakukan dengan cara manual. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan belum mengoperasikan komputer mereka secara optimal. Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan mengoperasikan komputer tidak lebih dari mesin ketik dan alat untuk menghitung yang lebih canggih, bukan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan banyak melakukan pencatatan dan pemrosesan transaksi akuntansi dalam setiap hari, sehingga sangat memungkinkan terjadinya salah hitung atau salah tulis dan membutuhkan waktu yang relatif lama jika dilakukan dengan cara manual, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi kurang akurat dan berkualitas sehingga tidak dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
Melihat arti penting dari penyediaan informasi akuntansi keuangan bagi manajemen Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan, dimana untuk pengambilan keputusan dibutuhkan penyajian informasi yang tepat waktu, akurat, dan berkualitas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul: “Analisis penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam pengambilan keputusan pada Rumah Sakit Daerah (RSD) Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Rumah Sakit Daerah (RSD) Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan ?
2. Bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam menunjang kegiatan operasional dan pengambilan keputusan pada RSD Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang ada pada RSD Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo.
2. Untuk mengetahui bahwa penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dapat membantu manajemen dalam menunjang kegiatan operasional dan pengambilan keputusan pada RSD Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai alat pertimbangan untuk alternatif perbaikan sistem informasi akuntansi, khususnya dalam pengembangan penggunaan komputer rumah sakit sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
2. Bagi peneliti
Untuk memadukan dan membandingkan teori yang didapat dibangku kuliah dengan praktek bisnis yang sebenarnya, serta untuk mengetahui apakah teori tersebut dapat diaplikasikan untuk membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh RSD Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo.
3. Bagi akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan komputer pada sistem informasi akuntansi, khususnya bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
Tujuan utama dari akuntansi keuangan menurut Jogianto (1997: 54), adalah untuk menyediakan suatu informasi yang relevan terhadap pihak-pihak luar seperti pemegang saham, kreditur, maupun pihak pemerintah. Hal ini tercapai dengan menerbitkan laporan-laporan periodik, seperti neraca, laporan laba/rugi, laporan laba yang ditahan dan laporan perubahan modal. Disamping itu tujuan utama dari akuntansi keuangan adalah menyediakan informasi bagi pihak intern perusahaan yaitu pihak manajemen sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk dasar pengambilan keputusan.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak ekstern maupun intern tersebut, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem ini dirancang untuk dapat menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang berguna bagi pihak ekstern maupun intern perusahaan. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan, maka sistem informasi akuntansi dapat diproses baik dengan cara manual maupun dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.
Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak. Tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang menggunakan jaringan komputer yang sederhana dengan beberapa unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi yang terlalu rumit. Dewasa ini perkembangan teknologi dibidang komputer sudah semakin berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan tekhnolgi dibidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi akuntansi.
Pada dasarnya perusahaan dapat mengoperasikan sistem informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer untuk menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu. Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.
Rumah Sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan memiliki berbagai macam fungsi, antara lain fungsi pelayanan, pendidikan dan penelitian, yang mencakup berbagai tingkatan dan jenis kegiatan. Disisi lain rumah sakit bersifat padat modal (memerlukan biaya besar), padat karya (memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah cukup banyak dimana sebagian besar tidak dapat digantikan dengan alat), serta padat teknologi (memerlukan berbagai alat dengan teknologi mutakhir). Dari sisi ekonomi Rumah Sakit pemerintah berfungsi ganda yakni fungsi sosial dan fungsi bisnis. Agar mampu melaksanakan fungsi tersebut Rumah Sakit harus memiliki sistem informasi yang relevan dan akurat, serta sumber daya manusia yang profesional.
Dengan adanya informasi yang relevan dan akurat diharapkan manajemen Rumah Sakit dapat menyelesaikan setiap permasalahan yang timbul melalui pengambilan keputusan yang tepat dan cepat, terutama informasi keuangan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak baik intern maupun ekstern. Contoh pihak ekstern yang berkepentingan terhadap Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan adalah pemerintah daerah (PEMDA) Bangkalan sebagai pemberi dana bagi Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan kartosoedirdjo Bangkalan, dan pihak-pihak lain-lain yang memerlukan informasi yang berkaitan dengan kepentingan mereka. Disamping pihak ekstern tersebut, pihak intern yaitu manajemen Rumah Sakit juga memerlukan informasi keuangan untuk mengetahui, mengawasi, dan mengambil keputusan.
Rumah Sakit daerah (RSD) Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan telah menggunakan komputer pada sistem informasi akuntansi keuangannya sejak Rumah Sakit berdiri, hanya saja penggunaan komputer tersebut terbatas pada pembuatan laporan, sedang penanganan proses dilakukan dengan cara manual. Hal ini menunjukkan bahwa Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan belum mengoperasikan komputer mereka secara optimal. Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan mengoperasikan komputer tidak lebih dari mesin ketik dan alat untuk menghitung yang lebih canggih, bukan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan banyak melakukan pencatatan dan pemrosesan transaksi akuntansi dalam setiap hari, sehingga sangat memungkinkan terjadinya salah hitung atau salah tulis dan membutuhkan waktu yang relatif lama jika dilakukan dengan cara manual, sehingga informasi yang dihasilkan menjadi kurang akurat dan berkualitas sehingga tidak dapat berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan
Melihat arti penting dari penyediaan informasi akuntansi keuangan bagi manajemen Rumah Sakit dalam pengambilan keputusan, dimana untuk pengambilan keputusan dibutuhkan penyajian informasi yang tepat waktu, akurat, dan berkualitas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul: “Analisis penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam pengambilan keputusan pada Rumah Sakit Daerah (RSD) Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada Rumah Sakit Daerah (RSD) Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan ?
2. Bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam menunjang kegiatan operasional dan pengambilan keputusan pada RSD Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang ada pada RSD Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo.
2. Untuk mengetahui bahwa penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dapat membantu manajemen dalam menunjang kegiatan operasional dan pengambilan keputusan pada RSD Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Rumah Sakit
Sebagai alat pertimbangan untuk alternatif perbaikan sistem informasi akuntansi, khususnya dalam pengembangan penggunaan komputer rumah sakit sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
2. Bagi peneliti
Untuk memadukan dan membandingkan teori yang didapat dibangku kuliah dengan praktek bisnis yang sebenarnya, serta untuk mengetahui apakah teori tersebut dapat diaplikasikan untuk membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh RSD Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo.
3. Bagi akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan komputer pada sistem informasi akuntansi, khususnya bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
Selasa, 19 Oktober 2010
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi komputer untuk menyajikan informasi kepada para pemakainya dlm mengambil keputusan. Sistem informasi pada umumnya memiliki enam komponen utama yaitu :
1. Masukan, meliputi data (seperti : data transaksi harian) serta metode dan media yang digunakan untuk memasukkan data tersebut
2. Model, meliputi model logika matematik yang digunakan untuk mengolah data sehingga menghasilkan keluaran yang dikehendaki
3. Keluaran, yaitu informasi yang bermutu yang dihasilkan dari proses pengoalahan, baik berupa laporan ataupun dokumen
4. Blok Teknologi, berupa alat yang digunakan untuk menangkap masukan, menjalankan model & sistem informasi serta menghasilkan keluaran yang diinginkan
5. Basis Data yaitu tempat menyimpan data yang digunakan untuk kebutuhan pemakai
6. Pengendalian, berfungsi untuk melindungi sistem informasi dari segala macam hambatan / ancaman
Sistem Informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Sistem Pengolahan Data Elektronik (Elektronic Data Processing / EDP)
Sistem Pengolahan Data Elektronik adalah suatu system pengolahan data transaksi-transaksi dalam suatu perusahaan dengan memanfaatkan tegnologi komputer dalam suatu organisasi
2. Sistem Informasi Manajemen (Manajemen Information Systems / MIS)
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal (mesin) didalam suatu organisasi yang bertanggungjawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna didalam mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan manajemen. SIM terdiri dari beberapa SI, antara lain : Sistem Informasi Pemasaran, Sistem Informasi Produksi, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi Keuangan, Sistem Informasi Akuntansi
3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems / DSS)
Sistem Pendukung Keputusan yaitu kelompok system informasi yang memaparkan sistem pemrosesan transaksi dan berinteraksi dengan bagian lain dari system secara keseluruhan yang digunakan untuk menunjang aktivitas pembuatan keputusan para manajer dan pekerja terdidik yang lain dalam suatu perusahaan
4. Sistem Pakar (Expert Systems / ES)
Sistem Pakar yaitu sistem informasi berupa program komputer yang berisikan keahlian manusia untuk dapat digunakan dalam memberikan nasehat, rekomendasi
dan hasil diagnosis terhadap suatu masalah dalam bidang-bidang tertentu
5. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems / EIS)
Sistem Informasi Eksekutif yaitu sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan informasi eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilannya
6. Sistem Informasi Eletronik Bisnis (e-Business Information Systems)
Sistem Informasi Eletronik Bisnis yaitu system terkomputerisasi yang berbasiskan internet didalam melakukan kegiatan bisnis8
PENGERTIAN AKUNTANSI
Menurut Al Haryono Yusup, Akuntansi didefinisikan sebagai berikut :
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi
Jadi siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :
Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Saldo AJP Laporan Keuangan
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak ektern dan intern
Menurut Barry E Cushing, SIA didefinisikan sbb : SIA adalah suatu set SDM & modal dlm suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi Keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan & pengolahan data transaksi
Menurut G. H. Bodnar, SIA didefinisikan sbb : SIA adalah kumpulan SDM (manusia dan peralatan) yang diatur untuk mengolah data menjadi informasi
KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. Manusia
Manusia adalah komponen terpenting dari suatu system informasi (baik itu SIA maupun SI lainnya). Manusia jugalah yang mengingingkan, menciptakan, menjalankan
dan mungkin juga menentang berlakunya sebuah system informasi. Oleh karena itu dalam menyusun sebuah sistem informasi akuntansi perlu mempertimbangkan
aspek dari manusia tersebut, yang meliputi aspek sosial, pendidikan dan psikologi dari manusianya
2. Komputer dan Otomatisasi Kantor
Menurut Robert H. Blissmer, komputer didefinisikan sebagai berikut :
Komputer adalah Alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas yaitu : menerima input, memproses input sesuai progamnya, menyimpan
perintah dan hasil pengolahan serta menyediakan output dalam bentuak informasi
Otomatisasi Kantor adalah suatu proses pemanfaatan teknologi informasi didalam tempat kerja, yang mencakup pemrosesan teks, pemrosesan pesan dan
pemrosesan gambar. Contoh : Mesin Fax, Mesin OCR, Telecommuting
3. Basis Data
Yaitu Sekumpulan data komputer yang saling terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam komputer, dengan suatu cara yang memudahkan dalam memperoleh
informasi untuk pengambilan keputusan
4. Pengkodean
Yaitu cara mengimplementasikan suatu skema klasifikasi dari data dalam sistem informasi yang sedang dijalankan, meliputi antara lain kode rekening, kode formulir
5. Dokumen
Yaitu formulir yang digunakan untuk menangkap data yang terjadi, yang meliputi daftar, skema, uraian, bagan alir, cetakan program dan sebagainya
6. Laporan
Yaitu output yang diperoleh dari suatu sistem informasi akuntansi, misalkan laporan keuangan, laporan produksi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Meliputi SIA Pokok & SIA penunjang, yaitu :
1. SIA Pokok, dirancang untuk mengolah transaksi menjadi sebuah laporan keuangan
2. SIA Piutang, dirancang untuk mengolah transaksi terjadinya piutang dan berkurangnya piutang
3. SIA Utang, dirancang untuk mengolah transaksi terjadinya utang dan berkurangnya utang
4. SIA Penggajian dan Pengupahan, dirancang untuk mengolah transaksi penghitungan gaji/upah beserta pembayarannya
5. SIA Kas, dirancang untuk mengolah transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas
6. SIA Persediaan, dirancang untuk mengolah transaksi bertambah atau berkurangnya persediaan
7. SIA Biaya, dirancang untuk mengolah transaksi pengelolaan biaya produksi
8. SIA Aktiva Tetap, dirancang untuk mengolah transaksi bertambah atau berkurangnya aktiva tetap
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi komputer untuk menyajikan informasi kepada para pemakainya dlm mengambil keputusan. Sistem informasi pada umumnya memiliki enam komponen utama yaitu :
1. Masukan, meliputi data (seperti : data transaksi harian) serta metode dan media yang digunakan untuk memasukkan data tersebut
2. Model, meliputi model logika matematik yang digunakan untuk mengolah data sehingga menghasilkan keluaran yang dikehendaki
3. Keluaran, yaitu informasi yang bermutu yang dihasilkan dari proses pengoalahan, baik berupa laporan ataupun dokumen
4. Blok Teknologi, berupa alat yang digunakan untuk menangkap masukan, menjalankan model & sistem informasi serta menghasilkan keluaran yang diinginkan
5. Basis Data yaitu tempat menyimpan data yang digunakan untuk kebutuhan pemakai
6. Pengendalian, berfungsi untuk melindungi sistem informasi dari segala macam hambatan / ancaman
Sistem Informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu :
1. Sistem Pengolahan Data Elektronik (Elektronic Data Processing / EDP)
Sistem Pengolahan Data Elektronik adalah suatu system pengolahan data transaksi-transaksi dalam suatu perusahaan dengan memanfaatkan tegnologi komputer dalam suatu organisasi
2. Sistem Informasi Manajemen (Manajemen Information Systems / MIS)
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal (mesin) didalam suatu organisasi yang bertanggungjawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna didalam mendukung operasi manajemen dan pengambilan keputusan manajemen. SIM terdiri dari beberapa SI, antara lain : Sistem Informasi Pemasaran, Sistem Informasi Produksi, Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi Keuangan, Sistem Informasi Akuntansi
3. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems / DSS)
Sistem Pendukung Keputusan yaitu kelompok system informasi yang memaparkan sistem pemrosesan transaksi dan berinteraksi dengan bagian lain dari system secara keseluruhan yang digunakan untuk menunjang aktivitas pembuatan keputusan para manajer dan pekerja terdidik yang lain dalam suatu perusahaan
4. Sistem Pakar (Expert Systems / ES)
Sistem Pakar yaitu sistem informasi berupa program komputer yang berisikan keahlian manusia untuk dapat digunakan dalam memberikan nasehat, rekomendasi
dan hasil diagnosis terhadap suatu masalah dalam bidang-bidang tertentu
5. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information Systems / EIS)
Sistem Informasi Eksekutif yaitu sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah ke informasi internal dan informasi eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilannya
6. Sistem Informasi Eletronik Bisnis (e-Business Information Systems)
Sistem Informasi Eletronik Bisnis yaitu system terkomputerisasi yang berbasiskan internet didalam melakukan kegiatan bisnis8
PENGERTIAN AKUNTANSI
Menurut Al Haryono Yusup, Akuntansi didefinisikan sebagai berikut :
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi
Jadi siklus akuntansi dapat digambarkan sebagai berikut :
Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Saldo AJP Laporan Keuangan
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak ektern dan intern
Menurut Barry E Cushing, SIA didefinisikan sbb : SIA adalah suatu set SDM & modal dlm suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi Keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan & pengolahan data transaksi
Menurut G. H. Bodnar, SIA didefinisikan sbb : SIA adalah kumpulan SDM (manusia dan peralatan) yang diatur untuk mengolah data menjadi informasi
KOMPONEN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1. Manusia
Manusia adalah komponen terpenting dari suatu system informasi (baik itu SIA maupun SI lainnya). Manusia jugalah yang mengingingkan, menciptakan, menjalankan
dan mungkin juga menentang berlakunya sebuah system informasi. Oleh karena itu dalam menyusun sebuah sistem informasi akuntansi perlu mempertimbangkan
aspek dari manusia tersebut, yang meliputi aspek sosial, pendidikan dan psikologi dari manusianya
2. Komputer dan Otomatisasi Kantor
Menurut Robert H. Blissmer, komputer didefinisikan sebagai berikut :
Komputer adalah Alat elektronik yang mampu melakukan beberapa tugas yaitu : menerima input, memproses input sesuai progamnya, menyimpan
perintah dan hasil pengolahan serta menyediakan output dalam bentuak informasi
Otomatisasi Kantor adalah suatu proses pemanfaatan teknologi informasi didalam tempat kerja, yang mencakup pemrosesan teks, pemrosesan pesan dan
pemrosesan gambar. Contoh : Mesin Fax, Mesin OCR, Telecommuting
3. Basis Data
Yaitu Sekumpulan data komputer yang saling terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dalam komputer, dengan suatu cara yang memudahkan dalam memperoleh
informasi untuk pengambilan keputusan
4. Pengkodean
Yaitu cara mengimplementasikan suatu skema klasifikasi dari data dalam sistem informasi yang sedang dijalankan, meliputi antara lain kode rekening, kode formulir
5. Dokumen
Yaitu formulir yang digunakan untuk menangkap data yang terjadi, yang meliputi daftar, skema, uraian, bagan alir, cetakan program dan sebagainya
6. Laporan
Yaitu output yang diperoleh dari suatu sistem informasi akuntansi, misalkan laporan keuangan, laporan produksi
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Meliputi SIA Pokok & SIA penunjang, yaitu :
1. SIA Pokok, dirancang untuk mengolah transaksi menjadi sebuah laporan keuangan
2. SIA Piutang, dirancang untuk mengolah transaksi terjadinya piutang dan berkurangnya piutang
3. SIA Utang, dirancang untuk mengolah transaksi terjadinya utang dan berkurangnya utang
4. SIA Penggajian dan Pengupahan, dirancang untuk mengolah transaksi penghitungan gaji/upah beserta pembayarannya
5. SIA Kas, dirancang untuk mengolah transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas
6. SIA Persediaan, dirancang untuk mengolah transaksi bertambah atau berkurangnya persediaan
7. SIA Biaya, dirancang untuk mengolah transaksi pengelolaan biaya produksi
8. SIA Aktiva Tetap, dirancang untuk mengolah transaksi bertambah atau berkurangnya aktiva tetap
Rabu, 31 Maret 2010
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MASA PENJAJAHAN BANGSA JEPANG & KAITANNYA DENGAN KEMERDEKAAN RI
PERJUANGAN BANGSA INDONESIA DALAM MASA PENJAJAHAN BANGSA JEPANG & KAITANNYA DENGAN KEMERDEKAAN RI
KONDISI BANGSA PADA SAAT PENDUDUKAN JEPANG
Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang di sambut hangat oleh bangsa Indonesia. Namun kenyataanya, pasukan Jepang tidak jauh beda dengan bangsa kolonial lainnya. Malah perlakuan bangsa jepang lebih biadab dan menyengsarakan bangsa Indonesia. Sumber - sumber ekonomi bangsa dikontrol penuh seluruhnya oleh Jepang. Maka penderitaan dan kesengsaraan menyelimuti bangsa Indonesia.
Setelah berhasil mengusai wilayah Indonesia, Jepang melihat adanya kemungkinan kesulitan dalam pemenuhan bahan pangan, oleh karena itu , Jepang melakukan perluasan area persawahan, penyuluhan pertanian, pengawasan terhadap penggunaan dan peredaran barang sisa barang, pengawasan terhadap hasil perkebunan, dan peraturan pembatasan alat produksi.
MASALAH TENAGA KERJA
A. Pergerakan Pemuda
Pergerakan tenaga kerja oleh pemerintah Jepang kebnyakan anggotanya adalah pemuda dan rakyak demi memenuhi kebutuhan bangsa Jepang. Mereka dimasukan dalam organisasi semi-militer bagi yang masih mampu dan sebagin di pekerjakan sebgai romusha. Semenjak itulah menggolongkan para pemuda karma lingkungan dan sosial yang berbeda, yang mampu mendapat pendidikan khusus yang layak dan yang tidak mampu menjadi pekerja yang tak kenal henti.
Karena para pemuda memiliki semangat yang lebih dan giat, oleh karena itu pemerintah Jepang menanamkan idealismenya untuk mempropoganda dari pihak barat, bahwa Jepang adalah sama-sama orang asia dan sebagai orang asia mereka senasib dengan orang-orang asia lainnya, karena propaganda itulah para pemuda merasa tidak ada perbedaan atara Indonesia dan Jepang.
Sampai-sampai Jepang membuat selogan “Jepang-Indonesia Sama-sama atau Jepang Saudara Tua” karena selogan itu para pemuda memandang Jepang sebagai pembawa perubahan pada awalnya, karena pada masa pndudukan Kolonial (Belanda) sebelunya terlalu diskriminasi, sementara itu Pemerintah Jepang mulai menanamkan kepada pemuda sebuah ideologi, agar para pemuda memiliki sifat Seishin (Semangat), dan Bushido (Jiwa Satria), yang mencerimkan kesetiaan danbati kepada tuannya (Jepang).
Penekanan seperti ini ternyata membawa keuntungan pula bagi para pemuda, niat Jepang utuk membuat para pemuda patuh dengan ideologi tersebut namun berbanding terbalik, para pemuda menanamkan semangat tersebut untuk melawan pasaukan Jepang.
Sarana yang digunakan oleh Jepang untuk menanamkan idealisme mereka melalui pendidikan Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar saat ini), Sekolah Menengah, dan lain-lain, dengan bertambahnya ilmu lewat pendidikan tersebut para pemuda mulai menyadari akan wajah asli Bangsa Jepang saat itu, bahawa Saat pendudukan Jepang atas Indonesia tak jauh beda pada saat Kolonial (Belanda) menduduki Indonesia.
B. Organisasi-organisasi Semi Militer
Pada tanggal 24 April 1943, di umumkan secara resmi atas di dirikannya dua organisasi pemuda yakni Seinendan (Barisan Pemuda), dan Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), dua organisasi ini langsung di tangi oleh Gunseikan (Panglima Tentara). Anggotanya di rekrut dari berbagai tempat dari desa-desa sampai sekolah-sekolah dengan di bekali ke ahlian militer,dan pata bulan Oktober 1944 terbentuklah Josyi Seinendan (Seinendan Putri).
Demi keberhasilan organisasi tersebut Pemerintah Jepang membentuk pula Seinen Kunrensyo (Lembaga Latihan Pemuda), yaitu pencetakan kader-kader pemimpin untuk Seinendan, mereka dilatih sesuai dengan kemiliteran namun dalam perang mereka hanya lah pasukan garis belakang atau cadangan.
Keibodan merupakan pembatu polisi dalam mengamankan dalam kota yang di bina oleh Keimubu (Departemen Kepolisian), Keibodan dibentuk juga sebagai alat penanaman ideologi Jepang pada para pemuda dan juga untuk mendapat dukungan dari para Nasionalis. Demi tercapainya semua visi dan misi Jepang banyak mendirikan organisasi semi-militer di daeran-daerah dengan nama-nama yang berbeda seperti Bogodan (Sumatra), dan membentuk badan khusus Keibodan yang bernama Borneo Konan Hokokudan di Kalimantan hampir di seluruh Indonesia terbentuk badan tersebut, selain para pria ada juga badan khusus wanita yaitu Fujinkai
Memasuki Tahun 1944 armada Jepang mulai melemah dan satu persatu daerah jajahan Jepang berhasil direbut kembali, oleh sekutu. Oleh karena itu pada tanggal 1 November 1944 Jepang membentuk basisan-barisan atau pasukan semi-militer demi mendukung pasukan utama, seperti Suishintai (Barisan Pelopor), Jibakutai (Barisan Berani Mati) pada 8 Desember 1944, Kaikyo Seinen Teishintai (Hizbullah) barisan ini di benetuk oleh kaum muda islam pada 15 Desember 1944, dan Gakutotai (Barisan Pelajar).
Dan Barisan Pelopor adalah barisan pemuda pertama yang di gerakan oleh kaum Nasionalis Indonesia, Ketua yaitu Ir.Soekarno Dan wakilnya R.P.Soroso, Otto Iskandardinata, dan Dr. Buntaran Martoatmodjo. Barisan ini dikenal sebagai Onderbow dari Jawa Hokokai, yang telah membela walau dengan bamboo dan alat seadanya.
C. Organisasi – Organisasi Militer
Pada bulan April 1943 dikeluarkan pengumuman yang isinya memberrkan kesempatan kepada para pemuda Indonesia untuk menjadi anggota Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), ada juga yang disebut PETA (Pembela Tanah Air).pasukan ini di latih oleh intelejen .
Setelah pelatihan selesai panglima besar Jepang yaitu Letjen Kumakici Harada
Menyarankan agar PETA dibentuk atas inisiatif kesadaran bangsa bugan oleh pemerintahan Jepang, maka dari itu di tunjuklah Gatot Mangkupraja yang lebih dekat oleh para petinggi Jepang di sarankan untuk menulis surat permohonan pembentukan Pasukan PETA
Pada 7 September dikirimlah surat tersebut, lalu tidak lama kemudian turunlah keputusanpada tanggal 3 Oktober 1943 yang diberi nama Osamu seirei No.44, yang memutuskan dibentuknya tentara kedaulatan bangsa PETA , ke inginan Pemerintahan Jepang membuat PETA supaya memebantu tentara Jepang pada masa itu namun para nasionalis mulai berpikir akan kedaulatan bangsa Indonesia, dimulailah pemberontakan Peta di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi dan Muradi pada tanggal 14 Februari 1945 , pemberontakan ini karena bangsa Jepang mulai bersikap seperti penjajah sebelumnya dan adanya Romusha.
D . Tenaga Romusha
Romudha adalah suatu kebiadaban bangsa Jepang atas Indonesia dengan memperkerjakan orang layaknya seorang budak tanpa gaji dan belah kasian demi tercapai tujuan mereka walau harus mengorbankan nyawa sekalipun , dan pelakuan lainnya yang tak layak bagi seorang manusia itulah yang menyebabkan gerangnya bangsa Indonesia
Dampam positifnya juga ada sepeti :
* Dalam Bidang Politik
* Dalam Bidang Ekonomi
* Dalam Bidang Pendidikan
* Dalam Bidang Kebudayaan
* Dalam Bidang Sosial
* Dalam Bidang Birokrasi
* Dalam Bidang Militer
* Dalam Bidang Bahasa
E Peristiwa – peristiwa Sebelum Terjadinya Proklamasi
Diawali oleh pengakuan menyerahnya pasukan Jepang atas Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 namu pemerintahan Jepang merahasiakan dari bangsa Indonesia, dan akhirnya diketahui juga lewat siaran tersebut melalui siaran radio oleh BBC (Brithis Broadcasting Corporation) London.
Sementara itu, pada tanggal 15 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta baru daja tiba dari Vietnam, Saigon atas panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara, Mersekal Terauchi. Dengan inisiatif para pemuda setelah mendengar berita tersebut langsung mengadakan pertemuan di belakang Laboraturium .Bakteriologi Jalan Pegangsaan Timur No 13 jam 08:00 malam pada hari itu juga yang di pimpin oleh Chaerul Saleh membicarakan kesempatan untuk memproklamirkan kemerdekaan karma itu hak bangsa, namu Ir.Soekarno berpendapat bahwa sanya kemerekaan harus di raih karma perjuangan bukan karena kesempatan, disinilah mulai terjadinya perdebatan antara golongan muda dan golongan tua, .
Perdebatan ini mendorong golongan muda untuk membawa Soekarno – Hatta, menjauhi pengaruh Pemerintah Jepang, ke daeran Karawang – Renghasdengklok ,seharian penuh mereka disana dengan menempati rumah milik keturunan Tionghoa Ji Ki Song. Disana golongan muda menekan agar Soekarno - Hatta segera memplokamirkan kemerdekaan. dan akhirnya Soekaarno – Hatta setuju , sesegera mungkin mereka mengadakan pertemuan di Jakarta, terjadilah perdebatan antara Ahmad Subardjo (mewakili golongan tua) dan Wikana (mewakili golongan muda). Dari situ terbentuk kesepakatan bahwa proklamasi harus diadakan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 12:00 wib,
Lalu berkumpulah mereka di rumah Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol No 1 (sekarang menjadi perpustakaan nasional,Depdiknas) sebelumya Laksamana mengajak Soekarno – Hatta dan rombongannya menemui petinggi Jepang ,namun tidak ada kata sepakat, bagai mana pula proklamasi haris di laksanakan itulah yang di perjuangkan Seokarno – Hatta , akhirnya mereka kembali ke kediaman Lamsamana Maeda karena di situlah satu-satunya tempat paling aman dari pasukan Jepang , dan Laksamana Maeda meberikan ruang makanya untuk di jadikan tempat perumusan teks proklamasi yang dirumuskan oleh Ir.Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan Ahmad Subardjo dengan mengambil contoh Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat) dengan tanda tangani 13 negara bagian namunb usul itu di tentang oleh Sukarni (salah satu golongan muda) agar teks tersebut di tanda tangani oleh Soekarno – Hatta ,akhirnya usulan tersebut diterima dan ditanda tanganilah proklamasi tersebut.. Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik ulang teks tersebut.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari timbulah permasalahan baru dimana harus mengumandangkan proklamasi tersebut sementara itu Sukarni melaporkan Lapangan Ikada (sekarang sebelah tenggara lapangan monument nasional) tealah dipersiapkan segala kebutuhan ,namun segala jalan menuju akses Lapangan tersebut di jaga ketat oleh pasukan Jepang yang di persenjatai lengkap karena takut terjadi bentrokan antara masyarakat Indonesia dengan tentara, akhirnya disepakati proklamasi diadakan di depan rumah Ir.Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jum’at 17 Agustus 1945 10:00 wib (pertengahan bulan ramadhan)
Sebelum pelaksanaan proklamasi walikota Suwiryo memerintah Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan dan S.Suhud menyiapkan tiang bendera,setelah itu mulai lah berdatangan para ppemimpin dan penggerak bangsa ,di depan rumah Ir.Soekarno di dampingi Drs. Moh Hatta siap embacakan teks dengsn berdiri tegap sertas suara lantang
Pendahuluan teks proklamasi
Saudara – saudara sekalian, saya telah meminta saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan Tanah Air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju arah cita-cita. Juga di dalam zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak akan henti-hentinya.
Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyadarkan diri kepada mereka, tetapi hakikatnya kita tetap menyusun usaha kita sendiri, tetapi kita percaya pada kekuatan kita sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita bena-benar mengambil nasib Bangsa dan nasib Tanah Air kita dalam tangan kita sendiri.
Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri dengankuatnya. Maka kami tadi malam tidak melakukan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia. Permusyawaratan itu telah seiya sekata kita. Saudara-saudara, dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengan Ini Kami.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno - Hatta
Demikian saudara-saudara, kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat Tanah Air kita dan bangsa kita. Mulai saat ini kita menyusun Negara kita. Negara merdeka Negara Replublik Indonesia merdeka, kekal dan abadi Insya Allah Tuhan Memberkati kemerdekaan kita.
KONDISI BANGSA PADA SAAT PENDUDUKAN JEPANG
Pada awalnya, kedatangan pasukan Jepang di sambut hangat oleh bangsa Indonesia. Namun kenyataanya, pasukan Jepang tidak jauh beda dengan bangsa kolonial lainnya. Malah perlakuan bangsa jepang lebih biadab dan menyengsarakan bangsa Indonesia. Sumber - sumber ekonomi bangsa dikontrol penuh seluruhnya oleh Jepang. Maka penderitaan dan kesengsaraan menyelimuti bangsa Indonesia.
Setelah berhasil mengusai wilayah Indonesia, Jepang melihat adanya kemungkinan kesulitan dalam pemenuhan bahan pangan, oleh karena itu , Jepang melakukan perluasan area persawahan, penyuluhan pertanian, pengawasan terhadap penggunaan dan peredaran barang sisa barang, pengawasan terhadap hasil perkebunan, dan peraturan pembatasan alat produksi.
MASALAH TENAGA KERJA
A. Pergerakan Pemuda
Pergerakan tenaga kerja oleh pemerintah Jepang kebnyakan anggotanya adalah pemuda dan rakyak demi memenuhi kebutuhan bangsa Jepang. Mereka dimasukan dalam organisasi semi-militer bagi yang masih mampu dan sebagin di pekerjakan sebgai romusha. Semenjak itulah menggolongkan para pemuda karma lingkungan dan sosial yang berbeda, yang mampu mendapat pendidikan khusus yang layak dan yang tidak mampu menjadi pekerja yang tak kenal henti.
Karena para pemuda memiliki semangat yang lebih dan giat, oleh karena itu pemerintah Jepang menanamkan idealismenya untuk mempropoganda dari pihak barat, bahwa Jepang adalah sama-sama orang asia dan sebagai orang asia mereka senasib dengan orang-orang asia lainnya, karena propaganda itulah para pemuda merasa tidak ada perbedaan atara Indonesia dan Jepang.
Sampai-sampai Jepang membuat selogan “Jepang-Indonesia Sama-sama atau Jepang Saudara Tua” karena selogan itu para pemuda memandang Jepang sebagai pembawa perubahan pada awalnya, karena pada masa pndudukan Kolonial (Belanda) sebelunya terlalu diskriminasi, sementara itu Pemerintah Jepang mulai menanamkan kepada pemuda sebuah ideologi, agar para pemuda memiliki sifat Seishin (Semangat), dan Bushido (Jiwa Satria), yang mencerimkan kesetiaan danbati kepada tuannya (Jepang).
Penekanan seperti ini ternyata membawa keuntungan pula bagi para pemuda, niat Jepang utuk membuat para pemuda patuh dengan ideologi tersebut namun berbanding terbalik, para pemuda menanamkan semangat tersebut untuk melawan pasaukan Jepang.
Sarana yang digunakan oleh Jepang untuk menanamkan idealisme mereka melalui pendidikan Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar saat ini), Sekolah Menengah, dan lain-lain, dengan bertambahnya ilmu lewat pendidikan tersebut para pemuda mulai menyadari akan wajah asli Bangsa Jepang saat itu, bahawa Saat pendudukan Jepang atas Indonesia tak jauh beda pada saat Kolonial (Belanda) menduduki Indonesia.
B. Organisasi-organisasi Semi Militer
Pada tanggal 24 April 1943, di umumkan secara resmi atas di dirikannya dua organisasi pemuda yakni Seinendan (Barisan Pemuda), dan Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), dua organisasi ini langsung di tangi oleh Gunseikan (Panglima Tentara). Anggotanya di rekrut dari berbagai tempat dari desa-desa sampai sekolah-sekolah dengan di bekali ke ahlian militer,dan pata bulan Oktober 1944 terbentuklah Josyi Seinendan (Seinendan Putri).
Demi keberhasilan organisasi tersebut Pemerintah Jepang membentuk pula Seinen Kunrensyo (Lembaga Latihan Pemuda), yaitu pencetakan kader-kader pemimpin untuk Seinendan, mereka dilatih sesuai dengan kemiliteran namun dalam perang mereka hanya lah pasukan garis belakang atau cadangan.
Keibodan merupakan pembatu polisi dalam mengamankan dalam kota yang di bina oleh Keimubu (Departemen Kepolisian), Keibodan dibentuk juga sebagai alat penanaman ideologi Jepang pada para pemuda dan juga untuk mendapat dukungan dari para Nasionalis. Demi tercapainya semua visi dan misi Jepang banyak mendirikan organisasi semi-militer di daeran-daerah dengan nama-nama yang berbeda seperti Bogodan (Sumatra), dan membentuk badan khusus Keibodan yang bernama Borneo Konan Hokokudan di Kalimantan hampir di seluruh Indonesia terbentuk badan tersebut, selain para pria ada juga badan khusus wanita yaitu Fujinkai
Memasuki Tahun 1944 armada Jepang mulai melemah dan satu persatu daerah jajahan Jepang berhasil direbut kembali, oleh sekutu. Oleh karena itu pada tanggal 1 November 1944 Jepang membentuk basisan-barisan atau pasukan semi-militer demi mendukung pasukan utama, seperti Suishintai (Barisan Pelopor), Jibakutai (Barisan Berani Mati) pada 8 Desember 1944, Kaikyo Seinen Teishintai (Hizbullah) barisan ini di benetuk oleh kaum muda islam pada 15 Desember 1944, dan Gakutotai (Barisan Pelajar).
Dan Barisan Pelopor adalah barisan pemuda pertama yang di gerakan oleh kaum Nasionalis Indonesia, Ketua yaitu Ir.Soekarno Dan wakilnya R.P.Soroso, Otto Iskandardinata, dan Dr. Buntaran Martoatmodjo. Barisan ini dikenal sebagai Onderbow dari Jawa Hokokai, yang telah membela walau dengan bamboo dan alat seadanya.
C. Organisasi – Organisasi Militer
Pada bulan April 1943 dikeluarkan pengumuman yang isinya memberrkan kesempatan kepada para pemuda Indonesia untuk menjadi anggota Heiho (Pembantu Prajurit Jepang), ada juga yang disebut PETA (Pembela Tanah Air).pasukan ini di latih oleh intelejen .
Setelah pelatihan selesai panglima besar Jepang yaitu Letjen Kumakici Harada
Menyarankan agar PETA dibentuk atas inisiatif kesadaran bangsa bugan oleh pemerintahan Jepang, maka dari itu di tunjuklah Gatot Mangkupraja yang lebih dekat oleh para petinggi Jepang di sarankan untuk menulis surat permohonan pembentukan Pasukan PETA
Pada 7 September dikirimlah surat tersebut, lalu tidak lama kemudian turunlah keputusanpada tanggal 3 Oktober 1943 yang diberi nama Osamu seirei No.44, yang memutuskan dibentuknya tentara kedaulatan bangsa PETA , ke inginan Pemerintahan Jepang membuat PETA supaya memebantu tentara Jepang pada masa itu namun para nasionalis mulai berpikir akan kedaulatan bangsa Indonesia, dimulailah pemberontakan Peta di Blitar yang dipimpin oleh Supriyadi dan Muradi pada tanggal 14 Februari 1945 , pemberontakan ini karena bangsa Jepang mulai bersikap seperti penjajah sebelumnya dan adanya Romusha.
D . Tenaga Romusha
Romudha adalah suatu kebiadaban bangsa Jepang atas Indonesia dengan memperkerjakan orang layaknya seorang budak tanpa gaji dan belah kasian demi tercapai tujuan mereka walau harus mengorbankan nyawa sekalipun , dan pelakuan lainnya yang tak layak bagi seorang manusia itulah yang menyebabkan gerangnya bangsa Indonesia
Dampam positifnya juga ada sepeti :
* Dalam Bidang Politik
* Dalam Bidang Ekonomi
* Dalam Bidang Pendidikan
* Dalam Bidang Kebudayaan
* Dalam Bidang Sosial
* Dalam Bidang Birokrasi
* Dalam Bidang Militer
* Dalam Bidang Bahasa
E Peristiwa – peristiwa Sebelum Terjadinya Proklamasi
Diawali oleh pengakuan menyerahnya pasukan Jepang atas Sekutu pada tanggal 14 Agustus 1945 namu pemerintahan Jepang merahasiakan dari bangsa Indonesia, dan akhirnya diketahui juga lewat siaran tersebut melalui siaran radio oleh BBC (Brithis Broadcasting Corporation) London.
Sementara itu, pada tanggal 15 Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta baru daja tiba dari Vietnam, Saigon atas panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara, Mersekal Terauchi. Dengan inisiatif para pemuda setelah mendengar berita tersebut langsung mengadakan pertemuan di belakang Laboraturium .Bakteriologi Jalan Pegangsaan Timur No 13 jam 08:00 malam pada hari itu juga yang di pimpin oleh Chaerul Saleh membicarakan kesempatan untuk memproklamirkan kemerdekaan karma itu hak bangsa, namu Ir.Soekarno berpendapat bahwa sanya kemerekaan harus di raih karma perjuangan bukan karena kesempatan, disinilah mulai terjadinya perdebatan antara golongan muda dan golongan tua, .
Perdebatan ini mendorong golongan muda untuk membawa Soekarno – Hatta, menjauhi pengaruh Pemerintah Jepang, ke daeran Karawang – Renghasdengklok ,seharian penuh mereka disana dengan menempati rumah milik keturunan Tionghoa Ji Ki Song. Disana golongan muda menekan agar Soekarno - Hatta segera memplokamirkan kemerdekaan. dan akhirnya Soekaarno – Hatta setuju , sesegera mungkin mereka mengadakan pertemuan di Jakarta, terjadilah perdebatan antara Ahmad Subardjo (mewakili golongan tua) dan Wikana (mewakili golongan muda). Dari situ terbentuk kesepakatan bahwa proklamasi harus diadakan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 12:00 wib,
Lalu berkumpulah mereka di rumah Laksamana Tadashi Maeda di jalan Imam Bonjol No 1 (sekarang menjadi perpustakaan nasional,Depdiknas) sebelumya Laksamana mengajak Soekarno – Hatta dan rombongannya menemui petinggi Jepang ,namun tidak ada kata sepakat, bagai mana pula proklamasi haris di laksanakan itulah yang di perjuangkan Seokarno – Hatta , akhirnya mereka kembali ke kediaman Lamsamana Maeda karena di situlah satu-satunya tempat paling aman dari pasukan Jepang , dan Laksamana Maeda meberikan ruang makanya untuk di jadikan tempat perumusan teks proklamasi yang dirumuskan oleh Ir.Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan Ahmad Subardjo dengan mengambil contoh Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat) dengan tanda tangani 13 negara bagian namunb usul itu di tentang oleh Sukarni (salah satu golongan muda) agar teks tersebut di tanda tangani oleh Soekarno – Hatta ,akhirnya usulan tersebut diterima dan ditanda tanganilah proklamasi tersebut.. Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik ulang teks tersebut.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari timbulah permasalahan baru dimana harus mengumandangkan proklamasi tersebut sementara itu Sukarni melaporkan Lapangan Ikada (sekarang sebelah tenggara lapangan monument nasional) tealah dipersiapkan segala kebutuhan ,namun segala jalan menuju akses Lapangan tersebut di jaga ketat oleh pasukan Jepang yang di persenjatai lengkap karena takut terjadi bentrokan antara masyarakat Indonesia dengan tentara, akhirnya disepakati proklamasi diadakan di depan rumah Ir.Soekarno Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jum’at 17 Agustus 1945 10:00 wib (pertengahan bulan ramadhan)
Sebelum pelaksanaan proklamasi walikota Suwiryo memerintah Mr. Wilopo untuk mempersiapkan peralatan dan S.Suhud menyiapkan tiang bendera,setelah itu mulai lah berdatangan para ppemimpin dan penggerak bangsa ,di depan rumah Ir.Soekarno di dampingi Drs. Moh Hatta siap embacakan teks dengsn berdiri tegap sertas suara lantang
Pendahuluan teks proklamasi
Saudara – saudara sekalian, saya telah meminta saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah bangsa kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan Tanah Air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju arah cita-cita. Juga di dalam zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak akan henti-hentinya.
Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyadarkan diri kepada mereka, tetapi hakikatnya kita tetap menyusun usaha kita sendiri, tetapi kita percaya pada kekuatan kita sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita bena-benar mengambil nasib Bangsa dan nasib Tanah Air kita dalam tangan kita sendiri.
Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangannya sendiri akan dapat berdiri dengankuatnya. Maka kami tadi malam tidak melakukan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia. Permusyawaratan itu telah seiya sekata kita. Saudara-saudara, dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu.
Dengan Ini Kami.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, hari 17 bulan 8 tahun 1945
Atas nama bangsa Indonesia
Soekarno - Hatta
Demikian saudara-saudara, kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat Tanah Air kita dan bangsa kita. Mulai saat ini kita menyusun Negara kita. Negara merdeka Negara Replublik Indonesia merdeka, kekal dan abadi Insya Allah Tuhan Memberkati kemerdekaan kita.
WAWASAN NASIONAL INDONESIA DAN CONTOH KASUSNYA
Contoh Kasus Wawasan Nasional Bangsa Indonesia
1. Krisis Multidimensional Indonesia
Krisis nilai tukar yang dialami Indonesia pada medio Juni 1998, telah
membawa akibat yang sungguh-sungguh diluar perkiraan siapapun, bahkan tak
pula prediksi para ahli. Krisis tersebut, pada kisah lanjutannya berkembang
dan meluas mencapai krisis multidimensional; ekonomi, politik, sosial,
budaya dan kemudian: identitas bangsa.
Adalah kemudian krisis ekonomi yang ditandai kesulitan memperoleh bahan
pokok dan kesempatan kerja (sebagai akibat banyaknya perusahaan yang harus
gulung tikar karena krisis hutang akibat depresiasi rupiah yang amat tajam
dan mendadak), yang kemudian menjadi pemicu timbulnya gerakan mahasiswa yang
muncul bagaikan bola salju. Gerakan mahasiswa itu, kemudian mampu untuk
menciptakan kesadaran kolektif komponen bangsa yang lain, untuk menyadari
bahwa upaya mengatasi krisis ekonomi, haruslah diawali dengan reformasi di
bidang politik.
Reformasi politik, yang semula diarahkan pada pembersihan pemerintahan dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (yang kemudian diakronimkan menjadi “KKN”),
ternyata tidak mendapat sambutan yang positif dari pemerintahan Soeharto
yang ketika itu berkuasa. Akibatnya, kekecewaan akibat ketidak-responsif-an
pemerintah, malah membawa tuntutan yang sifatnya lebih mendesak; yakni
perlunya pergantian pucuk pimpinan pemerintahan dari Presiden Soeharto.
Gerakan mahasiswa, yang menggulirkan tuntutan pergantian pimpinan nasional
itu, akhirnya mampu untuk memaksa Soeharto untuk mengundurkan diri, pada
tanggal 21 Mei 1998. Ketika itu, ratusan ribu mahasiswa menduduki Gedung
MPR/DPR untuk menyatakan tuntutannya.
Rupanya, pergantian pimpinan nasional tersebut, melahirkan suasana politik
yang hiruk pikuk. Tiba-tiba, semua orang ingin bicara dan didengar suaranya.
Termasuk dari mereka yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia rejim
masa lalu. Akibatnya banyak “bunglon politik” yang ikut bermain dalam kancah
politik Indonesia. Bermacam isu pula menjadi sasaran untuk dihembuskan pada
masyarakat. Diantara sekian banyak isu itu adalah tuntutan desentralisasi
kekuasaan dan pembagian keuangan yang lebih adil antara pemerintah pusat dan
daerah. Dengan berbagai cara tuntutan itu dimunculkan. Dalam kasus terakhir
di Aceh, bahkan sampai menggelar “SU MPR” (Sidang Umum Masyarakat Pejuang
Referendum) Aceh, sebagai media pengungkapan tuntutan masyarakat Aceh.
Khusus untuk hal itu, beragam ide yang ditawarkan sebagai solusi pun muncul;
dari sekadar menuntut pembagian keuangan yang lebih adil, tuntutan otonomi
yang lebih luas, tuntutan federalisasi, sampai ke tuntutan kemerdekaan.
2. Permasalahan Pusat dan Daerah
Pada dasarnya, permasalahan pusat dan daerah tersebut berdasar pada 3 pokok
masalah:
a. Permasalahan kekuasaan yang sentralistis. Pemerintahan Orde Baru,
dianggap sangat sentralistis dalam menjalankan kekuasaan. Banyak hal yang
ditentukan oleh pemerintah pusat, sehingga pemerintah daerah dipandang
seakan-akan hanya sebagai “perpanjangan tangan” pemerintah pusat. Akibatnya,
aspirasi daerah ditutup dengan mengedepankan justifikasi “stabilitas dan
kepentingan nasional”. Hal ini menimbulkan perasaan dehumanisasi pada masyar
akat di daerah.
b. Permasalahan pembagian keuangan. Dalam menjalankan kebijakan ekonomi,
pemerintah pusat selama Orde Baru juga sangat sentralistis. Sebagian besar
hasil-hasil yang didapat daerah, harus diserahkan kepada pemerintah pusat.
Dalam kasus Aceh misalnya, pada tahun anggaran 1998/999, 91,59% hasil-hasil
daerah diserahkan kepada pusat. Dengan demikian berarti daerah (Aceh) hanya
mendapat “tetesan” 8,41% dari hasil buminya sendiri. Fenomena itu, bukan
hanya terjadi di Aceh, tetapi juga di tempat-tempat lain Indonesia. Praktik
pemerintahan seperti itu, menimbulkan perasaan bahwa daerah seakan hanyalah
“sapi perahan” dari pemerintah pusat. Meskipun kenyataannya pemerintah pusat
memberikan “subsidi daerah otonom” (SDO) pada setiap Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), tetapi paradigma yang berlaku bahwa SDO tersebut
adalah “kebaikan hati” pemerintah pusat kepada daerah. Padahal, dana untuk
SDO tersebut, sebagian didapatkan dari daerah juga.
c. Permasalahan budaya. Pemerintah Orde Baru mengedepankan wawasan “budaya
nasional”. Meskipun dipropagandakan bahwa budaya daerah adalah kekayaan
budaya nasional, namun dalam praktiknya sering terjadi marjinalisasi
terhadap budaya daerah. Padahal, kendati sebagai negara kesatuan, Indonesia
terdiri dari ribuan budaya dari bermacam suku-suku bangsa. Bahkan, dari satu
suku bangsa, terdapat sub-sub kultur yang berbeda. Perbedaan budaya tersebut
membawa konsekuensi pada perbedaan atau keragamam paradigma dalam
menjalankan kekuasaan dan implementasi kebijakan. Kondisi itu, seakan
diabaikan dan dianggap tidak begitu penting. Bahkan dalam banyak kasus,
terjadi penyeragaman praktik budaya. Hal itu, menimbulkan resistensi yang
mendasar, karena budaya sesungguhnya tetap hidup dalam bawah sadar manusia,
tidak dapat dihilangkan dengan upaya penyeragaman.
3. Tuntutan Daerah.
Permasalahan Pusat dan Daerah seperti diuraikan diatas, terjadi selama
puluhan tahun. Pada kurun waktu tersebut, perasaan kecewa atas permasalahan
itu, dapat ditekan dan ditutup-tutupi dengan perilaku represif dari penguasa
waktu itu. Bahkan, pada daerah-daerah dengan tingkat resistensi yang tinggi,
pemerintah pusat harus pula melakukan operasi-operasi militer yang
mengakibatkan banyak tindakan-tindakan kekerasan yang dianggap melanggar hak
asasi manusia (HAM). Sehingga, permasalahan pusat dan daerah seperti
disebutkan diatas, semakin bertambah rumit dan membawa luka-luka yang cukup
mendalam pada daerah.
Akibatnya, ketika terjadi pucuk pimpinan kekuasaan, luka-luka dan kekecewaan
yang dipendam dan ditutup-tutupi selama puluhan tahun itupun meluap. Bahkan,
kemudian meledak dan melahirkan konflik-konflik horizontal (seperti yang
terjadi di Maluku) dan vertikal (seperti terjadi di Aceh, Riau dan Irian
Jaya). Tuntutan daerah itu muncul secara bersamaan karena dianggap bahwa
setelah puluhan tahun mengalami represi, maka kinilah saatnya harus
bersuara. Sejarah hitam pergumulan pusat dan daerah itu, telah terjadi pada
kasus Timor-Timur, propinsi ke-27 Republik Indonesia, yang harus berpisah
karena kalahnya tawaran otonomi pemerintah pusat dalam jajak pendapat. Hal
itu, adalah satu contoh kasus yang nyata, bagaimana perilaku sentralistis
dan upaya-upaya represif yang menyertainya, ternyata dalam jangka panjang
tidak membuahkan hasil apa-apa, dan bahkan menambah rumit persoalan yang
sebenarnya sederhana. Akibatnya, solusi permasalahannya pun semakin
kompleks.
Diposkan oleh Welcome to my BLOGdi 22:350 komentar
Wawasan Nasional Bangsa Indonesia
Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-NYA untuk mengelola kekayaan alam. Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik – baiknya untuk kebutuhan hidupnya. Manusia dalam menjalankan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang yaitu universal filosofis dan sosial politis. Bidang universal filosofis bersifat transeden dan idealistik misalnya dalam bentuk aspirasi bangsa, pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa. Aspirasi bangsa ini menjadi dasar wawasan nasional bangsa Indonesia dalam kaitannya dengan wilayah Nusantara.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur – unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara dan satu tanah air.
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksidan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur dan sentosa.Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiawai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.
Wawasan Nusantara merupakan sebuah alat yang menyatukan semua kepulauan yang ada di Indonesia. Sebagai kita ketahui bahwa bangsa Indonenesia terdiri dari beberapa pulau, dan untuk menyatukannya bukanlah suatu tindakan yang mudah. Setelah Deklarasi Djuanda itu terjadi yang sudah melahirkan konsep Wawasan Nusantara, laut Nusantara bukan lagi sebgai pemisah akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan yang mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki banyak pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.
1. Krisis Multidimensional Indonesia
Krisis nilai tukar yang dialami Indonesia pada medio Juni 1998, telah
membawa akibat yang sungguh-sungguh diluar perkiraan siapapun, bahkan tak
pula prediksi para ahli. Krisis tersebut, pada kisah lanjutannya berkembang
dan meluas mencapai krisis multidimensional; ekonomi, politik, sosial,
budaya dan kemudian: identitas bangsa.
Adalah kemudian krisis ekonomi yang ditandai kesulitan memperoleh bahan
pokok dan kesempatan kerja (sebagai akibat banyaknya perusahaan yang harus
gulung tikar karena krisis hutang akibat depresiasi rupiah yang amat tajam
dan mendadak), yang kemudian menjadi pemicu timbulnya gerakan mahasiswa yang
muncul bagaikan bola salju. Gerakan mahasiswa itu, kemudian mampu untuk
menciptakan kesadaran kolektif komponen bangsa yang lain, untuk menyadari
bahwa upaya mengatasi krisis ekonomi, haruslah diawali dengan reformasi di
bidang politik.
Reformasi politik, yang semula diarahkan pada pembersihan pemerintahan dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (yang kemudian diakronimkan menjadi “KKN”),
ternyata tidak mendapat sambutan yang positif dari pemerintahan Soeharto
yang ketika itu berkuasa. Akibatnya, kekecewaan akibat ketidak-responsif-an
pemerintah, malah membawa tuntutan yang sifatnya lebih mendesak; yakni
perlunya pergantian pucuk pimpinan pemerintahan dari Presiden Soeharto.
Gerakan mahasiswa, yang menggulirkan tuntutan pergantian pimpinan nasional
itu, akhirnya mampu untuk memaksa Soeharto untuk mengundurkan diri, pada
tanggal 21 Mei 1998. Ketika itu, ratusan ribu mahasiswa menduduki Gedung
MPR/DPR untuk menyatakan tuntutannya.
Rupanya, pergantian pimpinan nasional tersebut, melahirkan suasana politik
yang hiruk pikuk. Tiba-tiba, semua orang ingin bicara dan didengar suaranya.
Termasuk dari mereka yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia rejim
masa lalu. Akibatnya banyak “bunglon politik” yang ikut bermain dalam kancah
politik Indonesia. Bermacam isu pula menjadi sasaran untuk dihembuskan pada
masyarakat. Diantara sekian banyak isu itu adalah tuntutan desentralisasi
kekuasaan dan pembagian keuangan yang lebih adil antara pemerintah pusat dan
daerah. Dengan berbagai cara tuntutan itu dimunculkan. Dalam kasus terakhir
di Aceh, bahkan sampai menggelar “SU MPR” (Sidang Umum Masyarakat Pejuang
Referendum) Aceh, sebagai media pengungkapan tuntutan masyarakat Aceh.
Khusus untuk hal itu, beragam ide yang ditawarkan sebagai solusi pun muncul;
dari sekadar menuntut pembagian keuangan yang lebih adil, tuntutan otonomi
yang lebih luas, tuntutan federalisasi, sampai ke tuntutan kemerdekaan.
2. Permasalahan Pusat dan Daerah
Pada dasarnya, permasalahan pusat dan daerah tersebut berdasar pada 3 pokok
masalah:
a. Permasalahan kekuasaan yang sentralistis. Pemerintahan Orde Baru,
dianggap sangat sentralistis dalam menjalankan kekuasaan. Banyak hal yang
ditentukan oleh pemerintah pusat, sehingga pemerintah daerah dipandang
seakan-akan hanya sebagai “perpanjangan tangan” pemerintah pusat. Akibatnya,
aspirasi daerah ditutup dengan mengedepankan justifikasi “stabilitas dan
kepentingan nasional”. Hal ini menimbulkan perasaan dehumanisasi pada masyar
akat di daerah.
b. Permasalahan pembagian keuangan. Dalam menjalankan kebijakan ekonomi,
pemerintah pusat selama Orde Baru juga sangat sentralistis. Sebagian besar
hasil-hasil yang didapat daerah, harus diserahkan kepada pemerintah pusat.
Dalam kasus Aceh misalnya, pada tahun anggaran 1998/999, 91,59% hasil-hasil
daerah diserahkan kepada pusat. Dengan demikian berarti daerah (Aceh) hanya
mendapat “tetesan” 8,41% dari hasil buminya sendiri. Fenomena itu, bukan
hanya terjadi di Aceh, tetapi juga di tempat-tempat lain Indonesia. Praktik
pemerintahan seperti itu, menimbulkan perasaan bahwa daerah seakan hanyalah
“sapi perahan” dari pemerintah pusat. Meskipun kenyataannya pemerintah pusat
memberikan “subsidi daerah otonom” (SDO) pada setiap Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), tetapi paradigma yang berlaku bahwa SDO tersebut
adalah “kebaikan hati” pemerintah pusat kepada daerah. Padahal, dana untuk
SDO tersebut, sebagian didapatkan dari daerah juga.
c. Permasalahan budaya. Pemerintah Orde Baru mengedepankan wawasan “budaya
nasional”. Meskipun dipropagandakan bahwa budaya daerah adalah kekayaan
budaya nasional, namun dalam praktiknya sering terjadi marjinalisasi
terhadap budaya daerah. Padahal, kendati sebagai negara kesatuan, Indonesia
terdiri dari ribuan budaya dari bermacam suku-suku bangsa. Bahkan, dari satu
suku bangsa, terdapat sub-sub kultur yang berbeda. Perbedaan budaya tersebut
membawa konsekuensi pada perbedaan atau keragamam paradigma dalam
menjalankan kekuasaan dan implementasi kebijakan. Kondisi itu, seakan
diabaikan dan dianggap tidak begitu penting. Bahkan dalam banyak kasus,
terjadi penyeragaman praktik budaya. Hal itu, menimbulkan resistensi yang
mendasar, karena budaya sesungguhnya tetap hidup dalam bawah sadar manusia,
tidak dapat dihilangkan dengan upaya penyeragaman.
3. Tuntutan Daerah.
Permasalahan Pusat dan Daerah seperti diuraikan diatas, terjadi selama
puluhan tahun. Pada kurun waktu tersebut, perasaan kecewa atas permasalahan
itu, dapat ditekan dan ditutup-tutupi dengan perilaku represif dari penguasa
waktu itu. Bahkan, pada daerah-daerah dengan tingkat resistensi yang tinggi,
pemerintah pusat harus pula melakukan operasi-operasi militer yang
mengakibatkan banyak tindakan-tindakan kekerasan yang dianggap melanggar hak
asasi manusia (HAM). Sehingga, permasalahan pusat dan daerah seperti
disebutkan diatas, semakin bertambah rumit dan membawa luka-luka yang cukup
mendalam pada daerah.
Akibatnya, ketika terjadi pucuk pimpinan kekuasaan, luka-luka dan kekecewaan
yang dipendam dan ditutup-tutupi selama puluhan tahun itupun meluap. Bahkan,
kemudian meledak dan melahirkan konflik-konflik horizontal (seperti yang
terjadi di Maluku) dan vertikal (seperti terjadi di Aceh, Riau dan Irian
Jaya). Tuntutan daerah itu muncul secara bersamaan karena dianggap bahwa
setelah puluhan tahun mengalami represi, maka kinilah saatnya harus
bersuara. Sejarah hitam pergumulan pusat dan daerah itu, telah terjadi pada
kasus Timor-Timur, propinsi ke-27 Republik Indonesia, yang harus berpisah
karena kalahnya tawaran otonomi pemerintah pusat dalam jajak pendapat. Hal
itu, adalah satu contoh kasus yang nyata, bagaimana perilaku sentralistis
dan upaya-upaya represif yang menyertainya, ternyata dalam jangka panjang
tidak membuahkan hasil apa-apa, dan bahkan menambah rumit persoalan yang
sebenarnya sederhana. Akibatnya, solusi permasalahannya pun semakin
kompleks.
Diposkan oleh Welcome to my BLOGdi 22:350 komentar
Wawasan Nasional Bangsa Indonesia
Kehidupan manusia di dunia mempunyai kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan di bumi yang menerima amanat-NYA untuk mengelola kekayaan alam. Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya berkewajiban memelihara dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan sebaik – baiknya untuk kebutuhan hidupnya. Manusia dalam menjalankan tugas dan kegiatan hidupnya bergerak dalam dua bidang yaitu universal filosofis dan sosial politis. Bidang universal filosofis bersifat transeden dan idealistik misalnya dalam bentuk aspirasi bangsa, pedoman hidup dan pandangan hidup bangsa. Aspirasi bangsa ini menjadi dasar wawasan nasional bangsa Indonesia dalam kaitannya dengan wilayah Nusantara.
Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara Indonesia memiliki unsur – unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya alam (SDA). Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa, satu negara dan satu tanah air.
Dalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksidan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita – cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut WAWASAN NUSANTARA. Karena hanya dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur dan sentosa.Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungan sekitarnya berdasarkan ide nasionalnya yang berlandaskan pancasila dan UUD 1945 (Undang-Undang Dasar 1945) yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat, bermartabat serta menjiawai tata hidup dalam mencapai tujuan perjuangan nasional.
Wawasan Nusantara merupakan sebuah alat yang menyatukan semua kepulauan yang ada di Indonesia. Sebagai kita ketahui bahwa bangsa Indonenesia terdiri dari beberapa pulau, dan untuk menyatukannya bukanlah suatu tindakan yang mudah. Setelah Deklarasi Djuanda itu terjadi yang sudah melahirkan konsep Wawasan Nusantara, laut Nusantara bukan lagi sebgai pemisah akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan yang mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Indonesia yang memiliki banyak pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik – cabik oleh bangsa lain. Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia yang saling berbhineka tunggal ika.
Wawasan nasional bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara yang merupakan pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional merupakan kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Oleh karena itu diperlukan suatu konsepsi ketahanan nasional yang sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia.
APA ILMU YANG DI DAPAT DALAM BELAJAR KEWARGANEGARAAN
Pendidikan Kewarganegaraan di semua jenjang pendidikan di Indonesia adalah implementasi dari UU No. 2 Tahun 1989 Pasal 9 ayat (2) tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan di Indonesia wajib memuat Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Karena itu, tidaklah heran kalau kita sudah tidak asing lagi dengan pelajaran kewarganegaraan yang sudah dikenalkan mulai kita duduk di bangku SD sampai perguruan tinggi. Dulu di saat masih sekolah, pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dijadikan sebagai satu mata pelajaran yang lebih dikenal dengan PPKn ( Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ). Berbeda halnya dalam bangku kuliah yang keduanya lebih dibahas secara mendalam dan dijadikan dua mata kuliah yang berbeda. Namun tentunya antara satu dan yang lainnya tetap berhubungan erat.
Jika kita menilik sejarah ke belakang, ternyata pendidikan kewarganegaraan sudah ada sejak zaman Presiden Soekarno. Di era Soekarno, pendidikan kewarganegaraan dikenal dengan Pendidikan Civic. Demikian pula masa Presiden Soeharto, pendidikan kewarganegaraan sangat intensif dilakukan dengan bermacam nama dan tingkatan. Sayangnya, pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan semasa Orde Baru, seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), ternyata menyimpang dari impian luhur kemanusiaan yang terkandung dalam dasar negara Pancasila. Budaya dan praktik penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatnya korupsi di kalangan elite politik dan pelaku bisnis sejak masa Orde Baru hingga kini bisa menjadi fakta nyata gagalnya pendidikan kewarganegaraan masa lalu. Hal itu menimbulkan suatu pertanyaan , apa ada yang salah dengan Pendidikan Kewarganegaraan kita? Apakah pendidikan kewarganegaraan menjadi hanya sekedar formalitas belaka yang tidak memiliki nilai apapun di dalamnya? Mengapa nilai urgensitas pendidikan kewarganegaraan menjadi begitu rendah?
Untuk itu mari kita tinjau apa isi dan manfaat dari pelajaran kewarganegaraan. Sebenarnya banyak hal yang didapatkan dari pelajaran kewarganegaraan. Yang pertama adalah kita menjadi tahu hak dan kewajiban kita sebagai warga negara yang akhirnya membuat kita jadi mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu negara. Ketika kita semua sudah tahu dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan dan hak yang didapatkan, maka kita bisa menjalankannya dengan penuh tanggung jawab sesuai peraturan ataupun menuntut hak – hak yang mungkin belum terpenuhi sebagai warga negara. Perlu diketahui bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Manfaat yang kedua adalah dengan mempelajari pelajaran kewarganegaraan dapat memotivasi kita untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Artinya yaitu setelah mengerti peran dan keadaan negara , kita seharusnya menjadi warga negara yang lebih cinta pada tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Selain itu dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan dapat memperkuat keyakinan kita terhadap Pancasila sebagai ideologi negara dan mengamalkan semua nilai – nilai yang terkandung di dalamnya. Entah kita sadari atau tidak, dasar negara kita Pancasila mempunyai nilai – nilai luhur termasuk nilai moral kehidupan. Nilai moral tersebut seharusnya menjadikan kita pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku. Nilai – nilai tersebut berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia. Kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu indikasi juga gagalnya pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Manfaat selanjutnya adalah suatu hal yang masih berhubungan dengan nasionalisme dan patriotisme yaitu diharapkan kita memiliki kesadaran dan kemampuan awal dalam usaha bela negara. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.” dan ” Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.” Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Membela negara bisa berarti luas dan dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Dengan hak dan kewajiban yang sama, setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain misalnya ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling), ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri, belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ataupun mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka. Itu semua sedikit manfaat yang didapatkan setelah mempelajari pendidikan kewarganegaraan. Tentunya masih banyak lagi manfaat lain yang didapatkan. Tidak lupa semua hal yang sudah disebutkan tadi juga harus disesuaikan dengan dinamika kehidupan bermasyarakat dan diharapkan dapat menjadi sarana pembentukan kepribadian bangsa dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara materi seperti yang dibahas di atas, tentu pendidikan kewarganegaraan menjadi begitu penting dengan berbagai macam nilai di dalamnya. Akan begitu besar manfaatnya ketika kita mengerti dan memahami semua materi yang diajarkan. Tetapi hal itu akan sia – sia belaka ketika kita hanya sekedar mengerti atau memahami saja tanpa adanya penaindaklanjutan. Dalam hal ini yang ingin saya tekankan adalah perlu adanya suatu pengamalan dari suatu ilmu, khususnya dalam hal ini ilmu yang dimaksud adalah pendidikan kewarganegaraan itu sendiri.
Seperti kata pepatah “Amal tanpa ilmu, buta….Ilmu tanpa amal, pincang…” Amal tanpa ilmu akan membutakan karena ilmu merupakan petunjuk dan pemberi arah amal yang akan dilakukan. Bagaimana mungkin kita tahu kalau amal yang kita lakukan benar atau salah jika kita tidak tahu ilmunya. Hal itu sama saja dengan kita berjalan tanpa tahu arah. Dengan menghubungkannya dengan topik yang kita bahas, pepatah itu tentunya memberikan kesadaran bahwa pendidikan kewarganegaraan yang merupakan suatu ilmu begitu penting sebagai petunjuk dan pemberi arah untuk setiap tindakan kita. Begitu banyak orang yang tidak memahami ilmu ini bisa jadi tidak sadar bahwa hal yang mereka lakukan itu salah dan pada akhirnya yang terjadi adalah kekacauan di masyarakat.
Sebaliknya juga berlaku bahwa ilmu tanpa amal itu sesuatu yang sia – sia. Dengan memegang prinsip itu dan menghubungkan dengan kenyataan yang ada saat ini bahwa masih banyak orang yang hanya sekedar tahu dan mengerti saja tanpa pengamalan. Dalam pembelajaran kewarganegaraan kita jadi tahu banyak hal dalam kehidupan bernegara, tapi mengapa dalam praktiknya nol??Karena banyak warga negara yang hanya menganggap ilmu itu sebagai angin lalu yang tidak bermanfaat. Kita cenderung menganggap pendidikan kewarganegaraan patut disepelekan karena kurang begitu penting dibandingkan dengan ilmu yang lain. Itu akibat yang terjadi ketika kita tidak tahu manfaat apa yang didapat setelah mempelajarinya. Memang semenjak SD kita sudah diajarkan apa yang harus kita lakukan untuk menjawab soal – soal kewarganegaraan yang intinya harus dipilih atau ditulis segala bentuk perbuatan yang baik – baik dan kenyataannya semua itu cuma bertujuan untuk mendapatkan nilai yang tinggi tanpa ada penerapan dalam kehidupan. Bisa dibayangkan berapa banyak biaya dan waktu yang terbuang percuma ketika semuanya itu akan menguap begitu saja tanpa meninggalkan manfaat apapun bagi diri kita. Tentunya itu akan merugikan diri kita sendiri. Sebagai contoh adalah demonstrasi yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh mahasiswa. Tidak ada yang melarang siapapun untuk berdemonstrasi, tapi tentu saja semua itu ada aturannya. Kekacauan yang terjadi selama ini adalah mereka tidak mengetahui secara jelas aturan – aturan yang berlaku ( tidak tahu ilmunya ) sehingga mereka cenderung seenaknya sendiri dalam mengungkapkan aspirasinya atau mungkin saja mereka tahu tapi tidak mau tahu ( pengamalan yang salah ). Pada akhirnya hal tersebut bukannya memperbaiki keadaan malah menjadiakan keadaan semakin terpuruk.
Karena itu pada intinya perlu adanya keseimbangan antara ilmu dan amal. Ketika semua warga negara sudah mengerti betul apa yang harus dilakukan, memiliki kesadaran tinggi untuk mengetrapkannya dan akhirnya benar – benar melaksanakannya sesuai aturan yang berlaku, saya percaya bahwa negara ini akan menjadi negara yang aman, tentram, damai seperti apa yang sudah diidam – idamkan sejak dulu.
Jika kita menilik sejarah ke belakang, ternyata pendidikan kewarganegaraan sudah ada sejak zaman Presiden Soekarno. Di era Soekarno, pendidikan kewarganegaraan dikenal dengan Pendidikan Civic. Demikian pula masa Presiden Soeharto, pendidikan kewarganegaraan sangat intensif dilakukan dengan bermacam nama dan tingkatan. Sayangnya, pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan semasa Orde Baru, seperti Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), ternyata menyimpang dari impian luhur kemanusiaan yang terkandung dalam dasar negara Pancasila. Budaya dan praktik penyalahgunaan kekuasaan serta meningkatnya korupsi di kalangan elite politik dan pelaku bisnis sejak masa Orde Baru hingga kini bisa menjadi fakta nyata gagalnya pendidikan kewarganegaraan masa lalu. Hal itu menimbulkan suatu pertanyaan , apa ada yang salah dengan Pendidikan Kewarganegaraan kita? Apakah pendidikan kewarganegaraan menjadi hanya sekedar formalitas belaka yang tidak memiliki nilai apapun di dalamnya? Mengapa nilai urgensitas pendidikan kewarganegaraan menjadi begitu rendah?
Untuk itu mari kita tinjau apa isi dan manfaat dari pelajaran kewarganegaraan. Sebenarnya banyak hal yang didapatkan dari pelajaran kewarganegaraan. Yang pertama adalah kita menjadi tahu hak dan kewajiban kita sebagai warga negara yang akhirnya membuat kita jadi mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu negara. Ketika kita semua sudah tahu dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan dan hak yang didapatkan, maka kita bisa menjalankannya dengan penuh tanggung jawab sesuai peraturan ataupun menuntut hak – hak yang mungkin belum terpenuhi sebagai warga negara. Perlu diketahui bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari. Manfaat yang kedua adalah dengan mempelajari pelajaran kewarganegaraan dapat memotivasi kita untuk memiliki sifat nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Artinya yaitu setelah mengerti peran dan keadaan negara , kita seharusnya menjadi warga negara yang lebih cinta pada tanah air dan rela berkorban demi bangsa dan negara. Selain itu dengan mempelajari pendidikan kewarganegaraan dapat memperkuat keyakinan kita terhadap Pancasila sebagai ideologi negara dan mengamalkan semua nilai – nilai yang terkandung di dalamnya. Entah kita sadari atau tidak, dasar negara kita Pancasila mempunyai nilai – nilai luhur termasuk nilai moral kehidupan. Nilai moral tersebut seharusnya menjadikan kita pedoman dalam berpikir, bersikap dan bertingkah laku. Nilai – nilai tersebut berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia. Kualitas SDM yang rendah merupakan salah satu indikasi juga gagalnya pendidikan kewarganegaraan di Indonesia. Manfaat selanjutnya adalah suatu hal yang masih berhubungan dengan nasionalisme dan patriotisme yaitu diharapkan kita memiliki kesadaran dan kemampuan awal dalam usaha bela negara. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.” dan ” Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang.” Jadi sudah pasti mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela negara dari segala macam ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam. Membela negara bisa berarti luas dan dapat dilakukan dalam berbagai bidang. Dengan hak dan kewajiban yang sama, setiap orang Indonesia tanpa harus dikomando dapat berperan aktif dalam melaksanakan bela negara. Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain misalnya ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling), ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri, belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan ataupun mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka. Itu semua sedikit manfaat yang didapatkan setelah mempelajari pendidikan kewarganegaraan. Tentunya masih banyak lagi manfaat lain yang didapatkan. Tidak lupa semua hal yang sudah disebutkan tadi juga harus disesuaikan dengan dinamika kehidupan bermasyarakat dan diharapkan dapat menjadi sarana pembentukan kepribadian bangsa dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Secara materi seperti yang dibahas di atas, tentu pendidikan kewarganegaraan menjadi begitu penting dengan berbagai macam nilai di dalamnya. Akan begitu besar manfaatnya ketika kita mengerti dan memahami semua materi yang diajarkan. Tetapi hal itu akan sia – sia belaka ketika kita hanya sekedar mengerti atau memahami saja tanpa adanya penaindaklanjutan. Dalam hal ini yang ingin saya tekankan adalah perlu adanya suatu pengamalan dari suatu ilmu, khususnya dalam hal ini ilmu yang dimaksud adalah pendidikan kewarganegaraan itu sendiri.
Seperti kata pepatah “Amal tanpa ilmu, buta….Ilmu tanpa amal, pincang…” Amal tanpa ilmu akan membutakan karena ilmu merupakan petunjuk dan pemberi arah amal yang akan dilakukan. Bagaimana mungkin kita tahu kalau amal yang kita lakukan benar atau salah jika kita tidak tahu ilmunya. Hal itu sama saja dengan kita berjalan tanpa tahu arah. Dengan menghubungkannya dengan topik yang kita bahas, pepatah itu tentunya memberikan kesadaran bahwa pendidikan kewarganegaraan yang merupakan suatu ilmu begitu penting sebagai petunjuk dan pemberi arah untuk setiap tindakan kita. Begitu banyak orang yang tidak memahami ilmu ini bisa jadi tidak sadar bahwa hal yang mereka lakukan itu salah dan pada akhirnya yang terjadi adalah kekacauan di masyarakat.
Sebaliknya juga berlaku bahwa ilmu tanpa amal itu sesuatu yang sia – sia. Dengan memegang prinsip itu dan menghubungkan dengan kenyataan yang ada saat ini bahwa masih banyak orang yang hanya sekedar tahu dan mengerti saja tanpa pengamalan. Dalam pembelajaran kewarganegaraan kita jadi tahu banyak hal dalam kehidupan bernegara, tapi mengapa dalam praktiknya nol??Karena banyak warga negara yang hanya menganggap ilmu itu sebagai angin lalu yang tidak bermanfaat. Kita cenderung menganggap pendidikan kewarganegaraan patut disepelekan karena kurang begitu penting dibandingkan dengan ilmu yang lain. Itu akibat yang terjadi ketika kita tidak tahu manfaat apa yang didapat setelah mempelajarinya. Memang semenjak SD kita sudah diajarkan apa yang harus kita lakukan untuk menjawab soal – soal kewarganegaraan yang intinya harus dipilih atau ditulis segala bentuk perbuatan yang baik – baik dan kenyataannya semua itu cuma bertujuan untuk mendapatkan nilai yang tinggi tanpa ada penerapan dalam kehidupan. Bisa dibayangkan berapa banyak biaya dan waktu yang terbuang percuma ketika semuanya itu akan menguap begitu saja tanpa meninggalkan manfaat apapun bagi diri kita. Tentunya itu akan merugikan diri kita sendiri. Sebagai contoh adalah demonstrasi yang tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh mahasiswa. Tidak ada yang melarang siapapun untuk berdemonstrasi, tapi tentu saja semua itu ada aturannya. Kekacauan yang terjadi selama ini adalah mereka tidak mengetahui secara jelas aturan – aturan yang berlaku ( tidak tahu ilmunya ) sehingga mereka cenderung seenaknya sendiri dalam mengungkapkan aspirasinya atau mungkin saja mereka tahu tapi tidak mau tahu ( pengamalan yang salah ). Pada akhirnya hal tersebut bukannya memperbaiki keadaan malah menjadiakan keadaan semakin terpuruk.
Karena itu pada intinya perlu adanya keseimbangan antara ilmu dan amal. Ketika semua warga negara sudah mengerti betul apa yang harus dilakukan, memiliki kesadaran tinggi untuk mengetrapkannya dan akhirnya benar – benar melaksanakannya sesuai aturan yang berlaku, saya percaya bahwa negara ini akan menjadi negara yang aman, tentram, damai seperti apa yang sudah diidam – idamkan sejak dulu.
IDENTITAS NASIONAL
Selama ini masyarakat Indonesia masih bingung dengan identitasbangsanya. Agar dapat memahaminya, pertama-tama harus dipahami terlebih dulu arti Identitas Nasional Indonesia. Identitas berarti ciri-ciri,sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikkannya serta membedakannya dengan hal-hal lain. Nasional berasal dari kata nasion yang memiliki arti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosio-kultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan serta ideologi bersama. Jadi, yang dimaksud dengan Identitas Nasional Indonesia adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.Uraiannya mencakup :1.identitas manusia Manusia merupakan makhluk yang multidimensional, paradoksal dan monopluralistik. Keadaan manusia yang multidimensional, paradoksal dan sekaligus monopluralistik tersebut akan mempengaruhi eksistensinya. Eksistensi manusia selain dipengaruhi keadaan tersebut juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianutnya atau pedoman hidupnya. Pada akhirnya yang menentukan identitas manusia baik secara individu maupun kolektif adalah perpaduan antara keunikan-keunikan yang ada pada dirinya dengan implementasi nilai-nilai yang dianutnya.2.identitas nasionalIdentitas nasional Indonesia bersifat pluralistik (ada keanekaragaman) baik menyangkut sosiokultural atau religiositas. - Identitas fundamental/ ideal = Pancasila yang merupakan falsafah bangsa.- Identitas instrumental = identitas sebagai alat untuk menciptakan Indonesia yang dicita-citakan. Alatnya berupa UUD 1945, lambang negara, bahasa Indonesia, dan lagu kebangsaan.- Identitas religiusitas = Indonesia pluralistik dalam agama dan kepercayaan.- Identitas sosiokultural = Indonesia pluralistik dalam suku dan budaya.- Identitas alamiah = Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.3.Nasionalisme IndonesiaNasionalime merupakan situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total diabdikan langsung kepada negara bangsa. Nasionalisme sangat efektif sebagai alat merebut kemerdekaan dari kolonial. Nasionalisme menurut Soekarno adalah bukan yang berwatak chauvinisme, bersifat toleran, bercorak ketimuran, hendaknya dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.4. Integratis NasionalMenurut Mahfud M.D integrai nasional adalah pernyataan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masayarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih untuh , secara sederhana memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Untuk mewujudkan integrasi nasional diperlukan keadilan, kebijaksanaan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membersakan SAR. Ini perlu dikembangkan karena pada hakekatnya integrasi nasional menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa.KesimpulanIdentitas Nasional Indonesia adalah sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama dan pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnya pun berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang mempengaruhi identitas bangsa. Oleh sebab itu, nasionalisme dan integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas.
Jumat, 08 Januari 2010
Kesimpulan dari Pembahasan-pembahasan Sebelumnya
Kesimpulan dari Tugas SIM
Tugas 1:Pengertian SIM
Tugas2:Evolusi dari Computer Bassed Information System
Tugas3:Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi
Tugas4: “IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM
OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI”
Tugas5:E-Commerce
SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing
Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :
1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
pengertian manajemen HRD
Written by KHAIRUL TUZKIL FAHMA on November 21, 2009 – 11:34 am
Pengertian manajemen HRD
Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1.
Manajemen sebagai suatu proses,
2.
Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3.
Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[3]
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
A. Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:
Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling.
Prajudi Atmosudirdjo : Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and Controlling.
John Robert B., Ph.D : Planning, Organizing, Command -ing, and Controlling.
Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting, Budgeting.
Koontz dan O’Donnel : Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.
William H. Newman : Planning, Organizing, Assem-bling, Resources, Directing, Controlling.
Dr. S.P. Siagian., M.P.A : Planning, Organizing, motivating and Controlling.
William Spriegel : Planning, organizing, Controlling
Lyndak F. Urwick : Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding, Coordina-ting, Controlling.
Dr. Winardi, S.E : Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading, Co-mmunication, Controlling
The Liang Gie : Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control-ling, Improving. [1]
James A.F.Stoner : Planning, Organizing, Leading, and Controlling.[2]
George R. Terry : Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling.[3]
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1.
Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2.
Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3.
Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4.
kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5.
Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6.
Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?[4]
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.[5]
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.[6]
Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
*
Mengambil keputusan
*
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
*
Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi
Written by KHAIRUL TUZKIL FAHMA on December 24, 2009 – 11:35 pm
“Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi”
• Pentingnya pengendalian Sistem Informasi.
Definisi Audit Sistem Informasi adalah suatu proses pengumpulan dan pengevalusian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat :
untuk melindungi aset,
ü menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data,
ü menyediakan informasi yang relevan dan handal,
ü mencapai tujuan organisasi dengan efektif,
ü menggunakan sumber daya dengan efisien,
Proses Audit Sistem Informasi
Proses audit sistem informasi yang berbasis risiko serta sesuai dengan standar audit dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut :
Pada tahap survei pendahuluan, auditor akan berusaha untuk memperoleh gambaran umum dari lingkungan TIK yang akan diaudit. Kemudian dilanjutkan dengan pemahaman yang lebih mendalam dari seluruh sumber daya TIK – infrastruktur, aplikasi, informasi, personil – yang termasuk ke dalam lingkup audit, serta pemahaman atas sistem pengendalian intern TIK yang ada seperti struktur organisasi, kebijakan, prosedur, standar, parameter, dan alat bantu kendali lainnya.
Selanjutnya auditor akan melakukan analisis risiko pendahuluan untuk mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin timbul di lingkungan TIK yang diaudit serta kelayakan rancangan pengendalian intern TIK yang telah ada. Jika rancangan pengendalian intern TIK dipandang memadai maka auditor selanjutnya akan melakukan pengujian dari pelaksanaan kendali-kendali tersebut, namun jika dipandang tidak layak maka auditor akan langsung melakukan pengujian terinci terhadap risiko TIK secara mendalam (dengan jumlah sampel yang cukup besar).
Setelah melakukan pengujian pengendalian intern TIK dan auditor telah memperoleh bukti yang memadai bahwa pengendalian intern TIK telah dilaksanakan sesuai rancangannya maka selanjutnya auditor akan melakukan pengujian terinci atas risiko TIK secara terbatas (dengan jumlah sampel yang terbatas). Namun jika hasil pengujian pengendalian intern TIK menunjukkan bahwa pelaksanaan pengendalian intern TIK tidak sesuai dengan rancangannya maka auditor akan melakukan pengujian terinci risiko TIK secara mendalam.
Bukti-bukti yang diperoleh auditor dari hasil analisis risiko dan rancangan kendali serta pengujian pengendalian intern TIK dan pengujian terinci risiko TIK selanjutnya akan digunakan oleh auditor untuk menyusun laporan audit sistem informasi yang memuat kesimpulan audit beserta tanggapan dari pihak yang diaudit atas rekomendasi yang disampaikan oleh auditor dalam rangka peningkatan pengendalian intern TIK.
Tujuan dan Lingkup Audit Sistem Informasi
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama dari ketatakelolaan TIK, yaitu :
n Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
n Performance (Kinerja) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).
Lingkup Audit Sistem Informasi pada umumnya difokuskan kepada seluruh sumber daya TIK yang ada, yaitu Aplikasi, Informasi, Infrastruktur dan Personil.
Untuk lebih praktisnya, berikut ini adalah beberapa tujuan audit sistem informasi yang pernah dilakukan, antara lain :
ü Evaluasi atas kesesuaian (strategic alignment) antara rencana strategis dan rencana tahunan organisasi dengan rencana strategis TIK, rencana tahunan TIK dan rencana proyek/program TIK.
ü Evaluasi atas kelayakan struktur organisasi TIK, termasuk pemisahan fungsi (segregation of duties) dan kelayakan pelimpahan wewenang dan otoritas (delegation of authority).
ü Evaluasi atas pengelolaan personil TIK, termasuk perencanaan kebutuhan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pendidikan, promosi/demosi/mutasi, serta terminasi personil TIK.
ü Evaluasi atas pengembangan TIK, termasuk analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, pengujian, implementasi dan migrasi, pelatihan dan dokumentasi TIK, serta manajemen perubahaan.
ü Evaluasi atas kegiatan operasional TIK, termasuk pengelolaan keamanan dan kinerja pengelolaan pusat data (data center), pengelolaan keamanan dan kinerja jaringan data, dan pengelolaan masalah dan insiden TIK serta dukungan pengguna (helpdesk).
ü Evaluasi atas kontinuitas layanan TIK, termasuk pengelolaan backup & recovery, pengelolaan prosedur darurat TIK (IT emergency plan), pengelolaan rencana pemulihan layanan TIK (IT recovery plan), serta pengujian rencana kontijensi operasional (business contigency/continuity plan).
ü Evaluasi atas kualitas pengendalian aplikasi, termasuk pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.
ü Evaluasi atas kualitas data/informasi, termasuk pengujian atas kelengkapan dan akurasi data yang dimasukkan, diproses, dan dihasilkan oleh sistem informasi.
kontrol proses pengembangan
1. Strategi Konsolidasi, dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.
2. Downsizing, adalah transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user friendly.
3. Outsourcing, ukuran pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.
Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers mencakup :
• Entry data dan pengolahan sederhana.
• Kontrak pemrograman.
• Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.
• Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.
• Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanana atau pemulihan dari bencana.
Kontrol Proses Pengembangan Sistem Informasi
Proses audit sistem informasi yang berbasis risiko serta sesuai dengan standar audit dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut :
Pada tahap survei pendahuluan, auditor akan berusaha untuk memperoleh gambaran umum dari lingkungan TIK yang akan diaudit. Kemudian dilanjutkan dengan pemahaman yang lebih mendalam dari seluruh sumber daya TIK – infrastruktur, aplikasi, informasi, personil – yang termasuk ke dalam lingkup audit, serta pemahaman atas sistem pengendalian intern TIK yang ada seperti struktur organisasi, kebijakan, prosedur, standar, parameter, dan alat bantu kendali lainnya.
Selanjutnya auditor akan melakukan analisis risiko pendahuluan untuk mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin timbul di lingkungan TIK yang diaudit serta kelayakan rancangan pengendalian intern TIK yang telah ada. Jika rancangan pengendalian intern TIK dipandang memadai maka auditor selanjutnya akan melakukan pengujian dari pelaksanaan kendali-kendali tersebut, namun jika dipandang tidak layak maka auditor akan langsung melakukan pengujian terinci terhadap risiko TIK secara mendalam (dengan jumlah sampel yang cukup besar).Setelah melakukan pengujian pengendalian intern TIK dan auditor telah memperoleh bukti yang memadai bahwa pengendalian intern TIK telah dilaksanakan sesuai rancangannya maka selanjutnya auditor akan melakukan pengujian terinci atas risiko TIK secara terbatas (dengan jumlah sampel yang terbatas). Namun jika hasil pengujian pengendalian intern TIK menunjukkan bahwa pelaksanaan pengendalian intern TIK tidak sesuai dengan rancangannya maka auditor akan melakukan pengujian terinci risiko TIK secara mendalam.
Bukti-bukti yang diperoleh auditor dari hasil analisis risiko dan rancangan kendali serta pengujian pengendalian intern TIK dan pengujian terinci risiko TIK selanjutnya akan digunakan oleh auditor untuk menyusun laporan audit sistem informasi yang memuat kesimpulan audit beserta tanggapan dari pihak yang diaudit atas rekomendasi yang disampaikan oleh auditor dalam rangka peningkatan pengendalian intern TIK.
Kontrol Desain Sistem
1. Subsistem Perangkat Keras ; menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat keras. Perangkat Lunak yang digunakan dalam subsistem ini dapat berupa query language, pembuatan laporan dan model matematika.
2. Subsistem Perangkat Lunak ; menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat lunak. Output informasi terutama berbentuk jawaban atas database query dan laporan periodik.
3. Subsistem Sumber Daya Manusia ; menyediakan informasi tentang para spesialis informasi perusahaan.
4. Subsistem Data dan Informasi ; menyiapkan output yang menjelaskan sumber daya data dan informasi yang berada di database pusat.
5. Subsistem Sumber Daya Terintegrasi ; menyatukan informasi yang menjelaskan sumber daya hardware, software, SDM serta data dan informasi.
Kontrol Pengoperasian Sistem
• Struktur organisasional
• Kontrol perpustakaan
• Pemeliharaan peralatan
• Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
• Perencanaan disaster, meliputi area :
• Rencana keadaan darurat (emergency plan)
• Rencana back-up
• Rencana record penting (vital record plan)
• Rencana recovery (recovery plan)
E-COMMERCE
1.1. Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
•Manfaat perdagangan melalui jaringan elektronik
•Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik
•Jalan menuju perdagangan melalui jalur elektronik
1.2. Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik
1.3. Sistem antar organisasi (IOS)
•Manfaat IOS
1.4. Pertukaran data elektronik (EDI)
•Hubungan EDI yang umum
•Standar EDI
•Tingkat penerapan EDI
•Manfaat EDI
1.5. Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik
1. Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Perdagangan melalui jaringan elektronik sebagai penggunaan computer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak operasi bersifat internal yang biasanya dilakukan dalam perusahaan oleh area bisnis keuangan, sumber daya manusia, jasa informasi, manufaktur, dan pemasaran. Beberapa area memiliki tanggung jawab utama untuk elemen-elemen tertentu. Keuangan berhubungan dengan pemegang saham dan pemilik serta pelanggan perusahaan. Sumber daya manusia memiliki perhatian khusus pada masyarakat global dan serikat buruh. Jasa informasi berhubungan dengan pemasok perangkat keras dan perangkat lunak. Manufaktur berhubungan dengan pemasok perusahaan san serikat buruh. Pemasaran terutam bertanggung jawab untuk berhubungan dengan pelanggan dan pesaing perusahaan. Semua area itu berhubungan dengan pemerintah.
&nb sp; Jasa informasi memainkan peranan yang berubah dan menentukan dalam hubungannya dengan lingkungan. Walau pelanggan perusahaan saat ini belum merupakan perhatian utama bagi jasa informasi, namun dalam waktu fekat ini mereka secara cepat akan menjadi lebih penting dan akan menjadi focus umum bagi sebagian besar perusahaan. Pelayanan pelanggan melalui teknologi informasi menjadi semakin penting
a. Manfaat yang Diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Perusahaan-perusahaan ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai perbaikan di seluruh organisasi. Perbaikan ini diharapkan menghasilkan tiga manfaat utama :
Pelayanan pelanggan yang lebih baik
Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik
Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat
Manfaat – manfaat ini berkontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dan memungkinkannya untuk bersaing lebih baik dalam dunia bisnis yang semakin terikat untuk menggunakan teknologi computer.
b. Kendala Perusahaan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan elektronik. Alasan perusahaan tidak menerapkan perdagangan melalui jaringan ielektronik yaitu:
Biaya tinggi
Masalah keamanan
Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia
Perusahaan – perusahaan yang telah memiliki system terutama menggunakannya untuk transaksi terutama menggunakannya dengan pemasok (91 persen) dan pelanggan (88 persen),serta proses-proses utama yang berhubungan dengan pesanan pembelian, transfer pembayaran dan faktur.
Keamanan merupakan masalah bagi transaksi pelanggan dengan perusahaan. Perusahaan-perusahaan umumnya menggunakan jaringan telekomunikasi aman yang terus dipantau untuk mensegah akses tidak sah Jaringan ini terbukti sangat aman bagi perusahaan-perusahaan besar. Para pelanggan umumnya tidak memiliki akses ke komunikasi aman seperti itu. Sekarang dengan adanya enkripsi dan situs web aman, berkuranglah alasan untuk mengkhawatirkan akses tidak sah pada pesan pelanggan. Lebih besar lemungkinan pelanggan membuang informasi sensitif, seperti laporan atau slip kartu kredit, daripada mengalami penyalahgunaan informasi tersebut di internet.
Perangkat lunak untuk perdagangan melalui jaringan elektronik sedang menuju era baru. Daripada membuat perangkat lunak khusus, perusahaan-perusahaan sekarang merancang interface untuk perdagangan melalui jaringan elektronik yang memanfaatkan perangkat lunak browser internet yang ada. Ide dasarnya adalah membuat suatu interface umum yang cocok untuk para pelanggan dan mitra elektronik.
c. Jalan menuju Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Rencana bisnis strategis untuk mewujudkan komitmen untuk menggunakan perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai keunggulan strategis. Perusahaan pertama-tama mengumpulkan intelijen bisnis sehingga dapat memahami peran potensial yang akan dimainkan tiap elemen lingkungan. Saat perusahaan-perusahaan saling berinteraksi, langkah selanjutnya adalah membentuk suatu system antar organisasi (IOS) melalui pertukaran data elektronik (EDI) atau suatu ekstranet.
Ekstranet adalah suatu jenis khusus system internet yang menggunakan browser halaman Web dan server web standar, seperti system internet tradisional, tetapi sejumlah kecil entitas luar yang dipercaya diberikan akses ke data dan aplikasi sensitive milik perusahaan. IOS dicapai dengan mengikuti siklus hidup system atau melakukan rancang ulang proses bisnis (BPR). Hasilnya adlah system berorientasi jaringan yang menggunakan sambungan langsung, jaringan bernilai tambah, internet, atau kombinasinya.
2. Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Strategi yang paling penting disebut adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Strategi ini adalah system antar organisasi (IOS). Istilah lain adalah EDI yaitu pertukaran data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai system antar organisasi.
&nb sp; Ekstranet memungkinkan pembagian informasi berbasis computer yang sensitive dengan perusahaan lain dengan menggunakan teknologi yang umumnya diasosiasikan dengan internet, ekstranet biasanya terlindung dibalik firewall. Firewall adalah perangkat lunak computer yang hanya mengijinkan akses oleh pemakai sah.
3. Sistem Antar Organisasi (IOS)
&nb sp; Suatu IOS (system antar organisasi) kadang-kadang disebut system informasi antar organisasi, adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu system tungga.Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
&nb sp; Dalam kasus pemesanan penerbangan, IOS adalah produk dari usaha pengembangan dan promosi oleh pemasok yaitu perusahaan penerbangan itu. Organisasi yang menjadi daya penggerak di balik suatu IOS. Organisasi-organisasi lain disebut peserta IOS. Dalam contoh ini sponsor IOS adalah pemasok, tetapi sponsor IOS dapat juga pelanggan.
a. Manfaat IOS
&nb sp; Manfaat IOS terbagi menjadi dua kategori yaitu efisiensi komparatif dan kekuatan tawar menawar;
•Efisiensi Komparatif, mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka.
Efisiensi internal terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi perusahaan itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisisnya lebih cepat, dan membuat keputusan yang lebih cepat.
Efisiensi antar organisasi mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain. Perbaikan-perbaikan ini memungkinkan perusahaan-perusahaan menawarkan lebih banyak barang dan jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke pemasok atau pelanggan serta lebih mudah mengumpulkan data lingkungan.
Kegiatan Tawar menawar, kemampuan suatu perusahaan untuk• menyelesaikan perselisihan dengan pemasok san pelanggannya yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar-menawar. Kekuatan itu berasal dari tiga metode dasar dengan menawarkan keistimewaan produk yang unik, dengan mengurangi biaya yang berhubungan dengan pencarian dan dengan meningkatkan biaya peralihan.
Keistimewaan produk yang unik
Hubungan elektronik IOS memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan dalam bentuk pemesanan yang lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, dan waktu respon atas permintaan informasi yang lebih cepat. Pelayanan yang lebih baik ini menjadi keistimewaan produk perusahaan, membuatnya lebih menarik daripada produk serupa yang ditwarkan pesaing.
Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian
Dengan menjadi bagian suatu IOS, perusahaan dapat mengurangi biaya berbelanja yang dialami pelanggannya dalam mencari pemasok, mengidentifikasi produk alternative dan mendapatkan harga terendah. Karena perusahaan itu sendiri adalah pelanggan dan pemasoknya, perusahaan dapat mengalami penurunan biaya berbelanja yang sama ketika memesan dari pemasoknya.
Peningkatan biaya peralihan
Suatu perusahaan ingin agar jika pelanggan beralih ke pesaing maka biayanya menjadi mahal. IOS mencapai manfaat ini dengan memberikan bagi pelanggan sumber daya informasi seperti perangkat keras, perangkat lunak dan saluran komunikasi data yang harus diganti jika produk dibeli dari perusahaan lain.
4.Pertukaran Data Elektronik
Pertukaran Data Elektronik (EDI)
Adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari computer-ke-komputer diantara beberapa perusahaan.
Hubungan EDI yang Umum
Membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side) dan kaitan antara perusahaan dengan pelanggan (customer side)
Set transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur.
EDI memungkinkan terjadinya Pengisian Kembali Persediaan oleh Penjual dan Transfer Dana secara Elektronik
Standar EDI
Standar yang digunakan di Amerika Utara dinamakan ANSI ASC X12. Standar Internasional dinamakan EDIFACT.
Tingkat Penerapan EDI
Tiga tingkat penggunaan yang berbeda, yaitu :
1. Pemakai tingkat satu, hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat dua, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang, melampaui lini industri.
3. Pemakai tingkat tiga, bukan Cuma banyak set transaksi yang ditransmisikan ke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi computer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.
Tujuan tingkat satu dan dua adalah mengubah dokumen kertas menjadi elektronik.
Pengaruh Penerapan EDI :
- Tekanan Pesaing
- Kekuasaan yang dilaksanakan
- Kebutuhan Intern
- Dukungan manajemen puncak
Manfaat EDI
Manfaat Langsung : manfaat yang berasal dari teknologi
Manfaat Tidak Langsung adalah manfaat lain yang dihasilkan dari manfaat langsung.
Hubungan manfaat langsung dan tidak langsung :
- Mengurangi Kesalahan
- Mengurangi biaya
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
- Meningkatkan pelayanan pelanggan
Teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
Pilihan Teknologi :
1. Sambungan Langsung (direct connectivity), bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi
2. Jaringan Bernilai Tambah ( value-added network), jaringan ini disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
3. Internet, memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.
KESIMPULAN DARI TUGAS-TUGAS DIATAS ADALAH:
Bahwa SIM sangat berguna bagi Perusahaan karena dengan menggunakan sistem keamanan perusahaan sangat leluasa dalam mengerjakan sesuatu dengan manajemen yang di bangun.
SIM(sistem informasi manajemen ) sangat penting karena bila tidak ada informasi sistem manjemen perusahaan atau jasa-jasa lainnya sangat dapat merugi bila tidak mempunyai sistem informasi atau manajemen yang baik.
Tugas 1:Pengertian SIM
Tugas2:Evolusi dari Computer Bassed Information System
Tugas3:Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi
Tugas4: “IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM
OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI”
Tugas5:E-Commerce
SIM bukan merupakan hal baru. Ruang lingkup SIM sebenarnya tertuang pada tiga kata pembentuknya, yaitu “sistem”, “informasi”, dan “manajemen”.
Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem adalah departemen-departemen internal, seperti persediaan barang mentah, produksi, persediaan barang jadi, promosi, penjualan, keuangan, personalia; serta pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain dan membentuk satu kesatuan usaha.
Informasi adalah hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untu menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan berbeda satu sama lain sesuai dengan kebutuhannya masing-masing
Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola perusahaan seperti merencanakan (menetapkan strategi, tujuan dan arah tindakan), mengorganisasikan, memprakarsai, mengkoordinir dan mengendalikan operasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :
1. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989)
2. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah (Mc. Leod, 1995)
3. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian (Stoner, 1996)
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa SIM adalah suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan manajemen dalam suatu organisasi.
pengertian manajemen HRD
Written by KHAIRUL TUZKIL FAHMA on November 21, 2009 – 11:34 am
Pengertian manajemen HRD
Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1.
Manajemen sebagai suatu proses,
2.
Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3.
Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.
Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.
Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.
Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.
Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.
Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[3]
Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
A. Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.
Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:
Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling.
Prajudi Atmosudirdjo : Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and Controlling.
John Robert B., Ph.D : Planning, Organizing, Command -ing, and Controlling.
Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting, Budgeting.
Koontz dan O’Donnel : Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.
William H. Newman : Planning, Organizing, Assem-bling, Resources, Directing, Controlling.
Dr. S.P. Siagian., M.P.A : Planning, Organizing, motivating and Controlling.
William Spriegel : Planning, organizing, Controlling
Lyndak F. Urwick : Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding, Coordina-ting, Controlling.
Dr. Winardi, S.E : Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading, Co-mmunication, Controlling
The Liang Gie : Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control-ling, Improving. [1]
James A.F.Stoner : Planning, Organizing, Leading, and Controlling.[2]
George R. Terry : Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling.[3]
Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1.
Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2.
Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3.
Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4.
kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5.
Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6.
Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?[4]
Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.[5]
Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.[6]
Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
*
Mengambil keputusan
*
Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
*
Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
Memeilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.
Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Reporting
Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi
Written by KHAIRUL TUZKIL FAHMA on December 24, 2009 – 11:35 pm
“Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi”
• Pentingnya pengendalian Sistem Informasi.
Definisi Audit Sistem Informasi adalah suatu proses pengumpulan dan pengevalusian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat :
untuk melindungi aset,
ü menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data,
ü menyediakan informasi yang relevan dan handal,
ü mencapai tujuan organisasi dengan efektif,
ü menggunakan sumber daya dengan efisien,
Proses Audit Sistem Informasi
Proses audit sistem informasi yang berbasis risiko serta sesuai dengan standar audit dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut :
Pada tahap survei pendahuluan, auditor akan berusaha untuk memperoleh gambaran umum dari lingkungan TIK yang akan diaudit. Kemudian dilanjutkan dengan pemahaman yang lebih mendalam dari seluruh sumber daya TIK – infrastruktur, aplikasi, informasi, personil – yang termasuk ke dalam lingkup audit, serta pemahaman atas sistem pengendalian intern TIK yang ada seperti struktur organisasi, kebijakan, prosedur, standar, parameter, dan alat bantu kendali lainnya.
Selanjutnya auditor akan melakukan analisis risiko pendahuluan untuk mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin timbul di lingkungan TIK yang diaudit serta kelayakan rancangan pengendalian intern TIK yang telah ada. Jika rancangan pengendalian intern TIK dipandang memadai maka auditor selanjutnya akan melakukan pengujian dari pelaksanaan kendali-kendali tersebut, namun jika dipandang tidak layak maka auditor akan langsung melakukan pengujian terinci terhadap risiko TIK secara mendalam (dengan jumlah sampel yang cukup besar).
Setelah melakukan pengujian pengendalian intern TIK dan auditor telah memperoleh bukti yang memadai bahwa pengendalian intern TIK telah dilaksanakan sesuai rancangannya maka selanjutnya auditor akan melakukan pengujian terinci atas risiko TIK secara terbatas (dengan jumlah sampel yang terbatas). Namun jika hasil pengujian pengendalian intern TIK menunjukkan bahwa pelaksanaan pengendalian intern TIK tidak sesuai dengan rancangannya maka auditor akan melakukan pengujian terinci risiko TIK secara mendalam.
Bukti-bukti yang diperoleh auditor dari hasil analisis risiko dan rancangan kendali serta pengujian pengendalian intern TIK dan pengujian terinci risiko TIK selanjutnya akan digunakan oleh auditor untuk menyusun laporan audit sistem informasi yang memuat kesimpulan audit beserta tanggapan dari pihak yang diaudit atas rekomendasi yang disampaikan oleh auditor dalam rangka peningkatan pengendalian intern TIK.
Tujuan dan Lingkup Audit Sistem Informasi
Tujuan Audit Sistem Informasi dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek utama dari ketatakelolaan TIK, yaitu :
n Conformance (Kesesuaian) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kesesuaian, yaitu : Confidentiality (Kerahasiaan), Integrity (Integritas), Availability (Ketersediaan) dan Compliance (Kepatuhan).
n Performance (Kinerja) – Pada kelompok tujuan ini audit sistem informasi difokuskan untuk memperoleh kesimpulan atas aspek kinerja, yaitu : Effectiveness (Efektifitas), Efficiency (Efisiensi), Reliability (Kehandalan).
Lingkup Audit Sistem Informasi pada umumnya difokuskan kepada seluruh sumber daya TIK yang ada, yaitu Aplikasi, Informasi, Infrastruktur dan Personil.
Untuk lebih praktisnya, berikut ini adalah beberapa tujuan audit sistem informasi yang pernah dilakukan, antara lain :
ü Evaluasi atas kesesuaian (strategic alignment) antara rencana strategis dan rencana tahunan organisasi dengan rencana strategis TIK, rencana tahunan TIK dan rencana proyek/program TIK.
ü Evaluasi atas kelayakan struktur organisasi TIK, termasuk pemisahan fungsi (segregation of duties) dan kelayakan pelimpahan wewenang dan otoritas (delegation of authority).
ü Evaluasi atas pengelolaan personil TIK, termasuk perencanaan kebutuhan, rekrutmen dan seleksi, pelatihan dan pendidikan, promosi/demosi/mutasi, serta terminasi personil TIK.
ü Evaluasi atas pengembangan TIK, termasuk analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, pengujian, implementasi dan migrasi, pelatihan dan dokumentasi TIK, serta manajemen perubahaan.
ü Evaluasi atas kegiatan operasional TIK, termasuk pengelolaan keamanan dan kinerja pengelolaan pusat data (data center), pengelolaan keamanan dan kinerja jaringan data, dan pengelolaan masalah dan insiden TIK serta dukungan pengguna (helpdesk).
ü Evaluasi atas kontinuitas layanan TIK, termasuk pengelolaan backup & recovery, pengelolaan prosedur darurat TIK (IT emergency plan), pengelolaan rencana pemulihan layanan TIK (IT recovery plan), serta pengujian rencana kontijensi operasional (business contigency/continuity plan).
ü Evaluasi atas kualitas pengendalian aplikasi, termasuk pengendalian input, pengendalian proses dan pengendalian output.
ü Evaluasi atas kualitas data/informasi, termasuk pengujian atas kelengkapan dan akurasi data yang dimasukkan, diproses, dan dihasilkan oleh sistem informasi.
kontrol proses pengembangan
1. Strategi Konsolidasi, dapat diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah. Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.
2. Downsizing, adalah transfer berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini. Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem yang user friendly.
3. Outsourcing, ukuran pemotongan biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.
Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers mencakup :
• Entry data dan pengolahan sederhana.
• Kontrak pemrograman.
• Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.
• Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.
• Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanana atau pemulihan dari bencana.
Kontrol Proses Pengembangan Sistem Informasi
Proses audit sistem informasi yang berbasis risiko serta sesuai dengan standar audit dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut :
Pada tahap survei pendahuluan, auditor akan berusaha untuk memperoleh gambaran umum dari lingkungan TIK yang akan diaudit. Kemudian dilanjutkan dengan pemahaman yang lebih mendalam dari seluruh sumber daya TIK – infrastruktur, aplikasi, informasi, personil – yang termasuk ke dalam lingkup audit, serta pemahaman atas sistem pengendalian intern TIK yang ada seperti struktur organisasi, kebijakan, prosedur, standar, parameter, dan alat bantu kendali lainnya.
Selanjutnya auditor akan melakukan analisis risiko pendahuluan untuk mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin timbul di lingkungan TIK yang diaudit serta kelayakan rancangan pengendalian intern TIK yang telah ada. Jika rancangan pengendalian intern TIK dipandang memadai maka auditor selanjutnya akan melakukan pengujian dari pelaksanaan kendali-kendali tersebut, namun jika dipandang tidak layak maka auditor akan langsung melakukan pengujian terinci terhadap risiko TIK secara mendalam (dengan jumlah sampel yang cukup besar).Setelah melakukan pengujian pengendalian intern TIK dan auditor telah memperoleh bukti yang memadai bahwa pengendalian intern TIK telah dilaksanakan sesuai rancangannya maka selanjutnya auditor akan melakukan pengujian terinci atas risiko TIK secara terbatas (dengan jumlah sampel yang terbatas). Namun jika hasil pengujian pengendalian intern TIK menunjukkan bahwa pelaksanaan pengendalian intern TIK tidak sesuai dengan rancangannya maka auditor akan melakukan pengujian terinci risiko TIK secara mendalam.
Bukti-bukti yang diperoleh auditor dari hasil analisis risiko dan rancangan kendali serta pengujian pengendalian intern TIK dan pengujian terinci risiko TIK selanjutnya akan digunakan oleh auditor untuk menyusun laporan audit sistem informasi yang memuat kesimpulan audit beserta tanggapan dari pihak yang diaudit atas rekomendasi yang disampaikan oleh auditor dalam rangka peningkatan pengendalian intern TIK.
Kontrol Desain Sistem
1. Subsistem Perangkat Keras ; menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat keras. Perangkat Lunak yang digunakan dalam subsistem ini dapat berupa query language, pembuatan laporan dan model matematika.
2. Subsistem Perangkat Lunak ; menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat lunak. Output informasi terutama berbentuk jawaban atas database query dan laporan periodik.
3. Subsistem Sumber Daya Manusia ; menyediakan informasi tentang para spesialis informasi perusahaan.
4. Subsistem Data dan Informasi ; menyiapkan output yang menjelaskan sumber daya data dan informasi yang berada di database pusat.
5. Subsistem Sumber Daya Terintegrasi ; menyatukan informasi yang menjelaskan sumber daya hardware, software, SDM serta data dan informasi.
Kontrol Pengoperasian Sistem
• Struktur organisasional
• Kontrol perpustakaan
• Pemeliharaan peralatan
• Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
• Perencanaan disaster, meliputi area :
• Rencana keadaan darurat (emergency plan)
• Rencana back-up
• Rencana record penting (vital record plan)
• Rencana recovery (recovery plan)
E-COMMERCE
1.1. Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
•Manfaat perdagangan melalui jaringan elektronik
•Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik
•Jalan menuju perdagangan melalui jalur elektronik
1.2. Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik
1.3. Sistem antar organisasi (IOS)
•Manfaat IOS
1.4. Pertukaran data elektronik (EDI)
•Hubungan EDI yang umum
•Standar EDI
•Tingkat penerapan EDI
•Manfaat EDI
1.5. Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik
1. Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Perdagangan melalui jaringan elektronik sebagai penggunaan computer untuk memudahkan semua operasi perusahaan. Banyak operasi bersifat internal yang biasanya dilakukan dalam perusahaan oleh area bisnis keuangan, sumber daya manusia, jasa informasi, manufaktur, dan pemasaran. Beberapa area memiliki tanggung jawab utama untuk elemen-elemen tertentu. Keuangan berhubungan dengan pemegang saham dan pemilik serta pelanggan perusahaan. Sumber daya manusia memiliki perhatian khusus pada masyarakat global dan serikat buruh. Jasa informasi berhubungan dengan pemasok perangkat keras dan perangkat lunak. Manufaktur berhubungan dengan pemasok perusahaan san serikat buruh. Pemasaran terutam bertanggung jawab untuk berhubungan dengan pelanggan dan pesaing perusahaan. Semua area itu berhubungan dengan pemerintah.
&nb sp; Jasa informasi memainkan peranan yang berubah dan menentukan dalam hubungannya dengan lingkungan. Walau pelanggan perusahaan saat ini belum merupakan perhatian utama bagi jasa informasi, namun dalam waktu fekat ini mereka secara cepat akan menjadi lebih penting dan akan menjadi focus umum bagi sebagian besar perusahaan. Pelayanan pelanggan melalui teknologi informasi menjadi semakin penting
a. Manfaat yang Diantisipasi dari Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Perusahaan-perusahaan ikut serta dalam perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai perbaikan di seluruh organisasi. Perbaikan ini diharapkan menghasilkan tiga manfaat utama :
Pelayanan pelanggan yang lebih baik
Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik
Pengembalian atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat
Manfaat – manfaat ini berkontribusi pada stabilitas keuangan perusahaan dan memungkinkannya untuk bersaing lebih baik dalam dunia bisnis yang semakin terikat untuk menggunakan teknologi computer.
b. Kendala Perusahaan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Tidak semua perusahaan ikut dalam keramaian perdagangan melalui jaringan elektronik. Alasan perusahaan tidak menerapkan perdagangan melalui jaringan ielektronik yaitu:
Biaya tinggi
Masalah keamanan
Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia
Perusahaan – perusahaan yang telah memiliki system terutama menggunakannya untuk transaksi terutama menggunakannya dengan pemasok (91 persen) dan pelanggan (88 persen),serta proses-proses utama yang berhubungan dengan pesanan pembelian, transfer pembayaran dan faktur.
Keamanan merupakan masalah bagi transaksi pelanggan dengan perusahaan. Perusahaan-perusahaan umumnya menggunakan jaringan telekomunikasi aman yang terus dipantau untuk mensegah akses tidak sah Jaringan ini terbukti sangat aman bagi perusahaan-perusahaan besar. Para pelanggan umumnya tidak memiliki akses ke komunikasi aman seperti itu. Sekarang dengan adanya enkripsi dan situs web aman, berkuranglah alasan untuk mengkhawatirkan akses tidak sah pada pesan pelanggan. Lebih besar lemungkinan pelanggan membuang informasi sensitif, seperti laporan atau slip kartu kredit, daripada mengalami penyalahgunaan informasi tersebut di internet.
Perangkat lunak untuk perdagangan melalui jaringan elektronik sedang menuju era baru. Daripada membuat perangkat lunak khusus, perusahaan-perusahaan sekarang merancang interface untuk perdagangan melalui jaringan elektronik yang memanfaatkan perangkat lunak browser internet yang ada. Ide dasarnya adalah membuat suatu interface umum yang cocok untuk para pelanggan dan mitra elektronik.
c. Jalan menuju Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Rencana bisnis strategis untuk mewujudkan komitmen untuk menggunakan perdagangan melalui jaringan elektronik untuk mencapai keunggulan strategis. Perusahaan pertama-tama mengumpulkan intelijen bisnis sehingga dapat memahami peran potensial yang akan dimainkan tiap elemen lingkungan. Saat perusahaan-perusahaan saling berinteraksi, langkah selanjutnya adalah membentuk suatu system antar organisasi (IOS) melalui pertukaran data elektronik (EDI) atau suatu ekstranet.
Ekstranet adalah suatu jenis khusus system internet yang menggunakan browser halaman Web dan server web standar, seperti system internet tradisional, tetapi sejumlah kecil entitas luar yang dipercaya diberikan akses ke data dan aplikasi sensitive milik perusahaan. IOS dicapai dengan mengikuti siklus hidup system atau melakukan rancang ulang proses bisnis (BPR). Hasilnya adlah system berorientasi jaringan yang menggunakan sambungan langsung, jaringan bernilai tambah, internet, atau kombinasinya.
2. Strategi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
&nb sp; Strategi yang paling penting disebut adalah strategi yang elemen-elemennya dikaitkan dengan transmisi data elektronik. Strategi ini adalah system antar organisasi (IOS). Istilah lain adalah EDI yaitu pertukaran data elektronik. Pertukaran data elektronik adalah suatu cara untuk mencapai system antar organisasi.
&nb sp; Ekstranet memungkinkan pembagian informasi berbasis computer yang sensitive dengan perusahaan lain dengan menggunakan teknologi yang umumnya diasosiasikan dengan internet, ekstranet biasanya terlindung dibalik firewall. Firewall adalah perangkat lunak computer yang hanya mengijinkan akses oleh pemakai sah.
3. Sistem Antar Organisasi (IOS)
&nb sp; Suatu IOS (system antar organisasi) kadang-kadang disebut system informasi antar organisasi, adalah suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu system tungga.Perusahaan-perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra dagang atau mitra bisnis.
&nb sp; Dalam kasus pemesanan penerbangan, IOS adalah produk dari usaha pengembangan dan promosi oleh pemasok yaitu perusahaan penerbangan itu. Organisasi yang menjadi daya penggerak di balik suatu IOS. Organisasi-organisasi lain disebut peserta IOS. Dalam contoh ini sponsor IOS adalah pemasok, tetapi sponsor IOS dapat juga pelanggan.
a. Manfaat IOS
&nb sp; Manfaat IOS terbagi menjadi dua kategori yaitu efisiensi komparatif dan kekuatan tawar menawar;
•Efisiensi Komparatif, mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing mereka.
Efisiensi internal terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi perusahaan itu sendiri sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisisnya lebih cepat, dan membuat keputusan yang lebih cepat.
Efisiensi antar organisasi mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain. Perbaikan-perbaikan ini memungkinkan perusahaan-perusahaan menawarkan lebih banyak barang dan jasa, melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke pemasok atau pelanggan serta lebih mudah mengumpulkan data lingkungan.
Kegiatan Tawar menawar, kemampuan suatu perusahaan untuk• menyelesaikan perselisihan dengan pemasok san pelanggannya yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar-menawar. Kekuatan itu berasal dari tiga metode dasar dengan menawarkan keistimewaan produk yang unik, dengan mengurangi biaya yang berhubungan dengan pencarian dan dengan meningkatkan biaya peralihan.
Keistimewaan produk yang unik
Hubungan elektronik IOS memungkinkan perusahaan menawarkan pelayanan yang lebih baik bagi pelanggan dalam bentuk pemesanan yang lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, dan waktu respon atas permintaan informasi yang lebih cepat. Pelayanan yang lebih baik ini menjadi keistimewaan produk perusahaan, membuatnya lebih menarik daripada produk serupa yang ditwarkan pesaing.
Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian
Dengan menjadi bagian suatu IOS, perusahaan dapat mengurangi biaya berbelanja yang dialami pelanggannya dalam mencari pemasok, mengidentifikasi produk alternative dan mendapatkan harga terendah. Karena perusahaan itu sendiri adalah pelanggan dan pemasoknya, perusahaan dapat mengalami penurunan biaya berbelanja yang sama ketika memesan dari pemasoknya.
Peningkatan biaya peralihan
Suatu perusahaan ingin agar jika pelanggan beralih ke pesaing maka biayanya menjadi mahal. IOS mencapai manfaat ini dengan memberikan bagi pelanggan sumber daya informasi seperti perangkat keras, perangkat lunak dan saluran komunikasi data yang harus diganti jika produk dibeli dari perusahaan lain.
4.Pertukaran Data Elektronik
Pertukaran Data Elektronik (EDI)
Adalah transmisi data dalam bentuk yang terstruktur dan dapat dibaca mesin secara langsung dari computer-ke-komputer diantara beberapa perusahaan.
Hubungan EDI yang Umum
Membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side) dan kaitan antara perusahaan dengan pelanggan (customer side)
Set transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur.
EDI memungkinkan terjadinya Pengisian Kembali Persediaan oleh Penjual dan Transfer Dana secara Elektronik
Standar EDI
Standar yang digunakan di Amerika Utara dinamakan ANSI ASC X12. Standar Internasional dinamakan EDIFACT.
Tingkat Penerapan EDI
Tiga tingkat penggunaan yang berbeda, yaitu :
1. Pemakai tingkat satu, hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat dua, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang, melampaui lini industri.
3. Pemakai tingkat tiga, bukan Cuma banyak set transaksi yang ditransmisikan ke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi computer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.
Tujuan tingkat satu dan dua adalah mengubah dokumen kertas menjadi elektronik.
Pengaruh Penerapan EDI :
- Tekanan Pesaing
- Kekuasaan yang dilaksanakan
- Kebutuhan Intern
- Dukungan manajemen puncak
Manfaat EDI
Manfaat Langsung : manfaat yang berasal dari teknologi
Manfaat Tidak Langsung adalah manfaat lain yang dihasilkan dari manfaat langsung.
Hubungan manfaat langsung dan tidak langsung :
- Mengurangi Kesalahan
- Mengurangi biaya
- Meningkatkan efisiensi operasional
- Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang
- Meningkatkan pelayanan pelanggan
Teknologi Perdagangan Melalui Jaringan Elektronik
Pilihan Teknologi :
1. Sambungan Langsung (direct connectivity), bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi
2. Jaringan Bernilai Tambah ( value-added network), jaringan ini disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
3. Internet, memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.
KESIMPULAN DARI TUGAS-TUGAS DIATAS ADALAH:
Bahwa SIM sangat berguna bagi Perusahaan karena dengan menggunakan sistem keamanan perusahaan sangat leluasa dalam mengerjakan sesuatu dengan manajemen yang di bangun.
SIM(sistem informasi manajemen ) sangat penting karena bila tidak ada informasi sistem manjemen perusahaan atau jasa-jasa lainnya sangat dapat merugi bila tidak mempunyai sistem informasi atau manajemen yang baik.
Langganan:
Postingan (Atom)